Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan tekstil raksasa PT Pan Brothers Tbk (PBRX) dikabarkan bakal merampungkan rencana restrukturisasi kreditur untuk pertama kalinya sejak gagal bayar utangnya awal tahun ini. Seperti telah disampaikan sebelumnya, saat ini PBRX berstatus Kewajiban Pembayaran Utang Ditangguhkan (PKPU) dan telah mendapat penangguhan perjanjian penyelesaian utang selama 120 hari.
Diambil dari Bloomberg, Minggu (27/10/2024), Pan Brothers dan penasihat restrukturisasinya menyampaikan rencana restrukturisasi utangnya kepada pemberi pinjaman bank pada pekan ini. Sumber Bloomberg yang sama mengatakan proposal tersebut akan dikirimkan kepada pemegang obligasi minggu depan. Pembahasan usulan amandemen itu sendiri disebutnya akan dilakukan secara tertutup.
Dikatakan PBRX berencana mengurangi utangnya dari $325 juta menjadi $140 juta. Nilai ini didasarkan pada langkah-langkah yang dianggap layak berdasarkan proyeksi pendapatan 15 tahun.
Dalam proyek pertama ini, Pan Brother berencana untuk mengkonversi sisa dolar dan setengah dari pinjaman bilateralnya menjadi obligasi yang disetujui. Pinjaman ini dijamin tanpa bunga dan akan dikonversi menjadi ekuitas setelah 10 tahun. Para pemegang saham akan mengendalikan 51% saham perusahaan tekstil tersebut setelah konversi, sumber Bloomberg menjelaskan.
Pan Brothers, yang pernah menjadi produsen pakaian terbesar kedua di Indonesia, sangat terpukul oleh wabah ini karena anjloknya ekspor. Perusahaan gagal membayar beberapa pinjaman pada tahun 2021 dan menerima persetujuan untuk merestrukturisasi utangnya pada akhir tahun itu. Namun, industri ini masih berjuang untuk pulih dari wabah ini, dan perusahaan sekali lagi gagal membayar tunjangan tahun ini.
Pesaing utamanya, PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL), kembali bermasalah hanya dua tahun setelah menyetujui rencana restrukturisasi dengan kreditor, dan dinyatakan bangkrut pada minggu ini.
Rencana yang diusulkan saat ini berbeda dengan restrukturisasi terakhir Pan Brothers, di mana sebagian besar perusahaan berupaya meningkatkan pertumbuhan. Perubahan tersebut, seperti pengurangan utang, menunjukkan ketidakpastian yang membuat perusahaan mampu membayar krediturnya secara penuh.
Perwakilan perusahaan tidak menanggapi panggilan, email, dan pesan teks dari Bloomberg News yang meminta komentar.
Rencana dapat berubah setelah perusahaan melakukan negosiasi dengan kreditor. Berdasarkan restrukturisasi utang yang diawasi pengadilan, permohonan pinjaman akhir Pan Brothers harus diajukan ke pengadilan dan disetujui oleh mayoritas kreditur terjamin yang mewakili dua pertiga dari kewajibannya.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel