Bisnis.com, JAKARTA — PT Java Regional Development Bank Tbk. (BJTM) alias Bank Jatim punya aset Rp 106,63 triliun per September 2024. Total aset meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 103,85 triliun.
Pertumbuhan aset Bank Jatim ditopang oleh pertumbuhan kredit baik konvensional maupun syariah, termasuk efek bersifat ekuitas.
Dalam keterangannya di Business Indonesia hari ini, Rabu (30/10/2024), penyaluran kredit Bank Jatim mencapai Rp59,77 triliun dibandingkan tahun lalu Rp52,57 triliun. Pembiayaan syariah juga meningkat dari Rp2,18 triliun menjadi Rp2,41 triliun. Sedangkan efek bersifat ekuitas meningkat dari Rp16,23 triliun menjadi Rp22,16 triliun.
Pada periode tersebut, dana pihak ketiga di Bank Jatim tercatat mengalami peningkatan pada simpanan dan simpanan. Sementara itu, output transaksi berjalan mengalami sedikit perlambatan.
Tercatat, simpanan di Bank Jatim meningkat menjadi Rp37,71 triliun pada September 2024 dibandingkan Rp28,45 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya DPK meningkat dari Rp 28,81 triliun menjadi Rp 29,24 triliun. Sedangkan giro turun tipis dari Rp 20,92 triliun menjadi Rp 20,54 triliun.
Total liabilitas Bank Jatim meningkat menjadi Rp94,28 triliun pada September 2024 dari sebelumnya Rp91,7 triliun. Sedangkan modal perseroan mencapai Rp 12,34 triliun.
Sedangkan laba BJTM ditopang pendapatan bunga yang mencapai Rp5,78 triliun dibandingkan Rp5,27 triliun. Meski terjadi peningkatan beban bunga dari Rp1,7 triliun menjadi Rp1,83 triliun, namun pendapatan bunga bersih BJTM tetap meningkat dari Rp3,57 triliun menjadi Rp3,94 triliun.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA