Bisnis.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis setelah Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga sebesar 6% pada Oktober 2024.
Rapat Direksi (RDG) BI menetapkan BI rate sebesar 6% dengan suku bunga fasilitas simpanan sebesar 5,25% dan suku bunga fasilitas kredit sebesar 6,75%.
Nafan Aji Gusta, pakar pasar senior Mirae Asset Sekuritas, mengatakan keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga mengingat stabilitas rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian global.
Meski demikian, bank sentral diyakini masih punya ruang untuk menurunkan BI rate karena Bank Sentral AS atau The Fed masih dalam tren penurunan suku bunga hingga akhir tahun ini.
“Dengan dilaksanakannya penurunan suku bunga The Fed pada November dan Desember tahun ini, BI mempunyai ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (16/10/2024).
Nafan mengatakan, berdasarkan proyeksi BI, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2024 akan terus membaik karena didukung oleh peningkatan investasi, penguatan konsumsi rumah tangga, dan peningkatan belanja pemerintah.
BI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berkisar antara 4,7% hingga 5,5% pada tahun 2024 dan diperkirakan akan meningkat pada tahun depan.
Sementara itu, seiring dengan keputusan bank sentral yang mempertahankan suku bunga, IHSG naik tipis ke kisaran 0,05% hingga 0,10% terhadap kisaran 7630-7634 menjelang penutupan perdagangan hari ini.
“Pergerakan IHSG mengalami pertumbuhan terbatas dengan support dan resistance di level 7.558 dan 7.680. Hal ini sebagai respons terhadap BI rate yang tetap di level yang sama, tepatnya 6%,” pungkas Nafan.
________________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel