Bisnis.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengakui, Prabowo telah memberikan lampu hijau untuk menyetujui banyak permintaan UE. Dengan begitu, kontrak bisa segera ditandatangani.

“Ada dua atau tiga permasalahan kali ini [perundingan IEU-CEPA], dan setelah mendapat persetujuan presiden, kami sudah menghubungi Menteri Perdagangan, dan kami berharap permasalahan teknis dapat diselesaikan dan penyusunan undang-undang dapat dilanjutkan,” kata Airlangga, Rabu (30/10/2024) di Kantor Departemen Koordinasi Kementerian Perekonomian.

Dia menjelaskan bahwa UE masih terjebak pada dua masalah: transfer digital dan transparansi impor dan ekspor. Menurut dia, Prabowo tidak ingin kendala teknis seperti itu menjadi kendala.

“Dalam Regional Economic Cooperation (RCEP), Indonesia adalah pemimpinnya dan kita mempunyai kesepakatan yang sama, seperti halnya dalam perjanjian internasional, seringkali kita ingin mendapatkan fasilitas yang serupa dengan perjanjian lainnya,” kata Airlanga.

Sebelumnya, beberapa perwakilan negara UE bertemu dengan Airlanga dan pejabat pemerintah lainnya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Rabu (25 September 2024). Kedua pihak membahas perundingan IEU-CEPA.

Usai pertemuan, Jatmiko Bliss Wijaxono, Direktur Departemen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, mengatakan perundingan IEU-CEPA telah mengalami kemajuan besar. Ia mengatakan, Indonesia berharap bisa menyelesaikan perjanjian dagang dengan UE secepatnya.

“Kami mengetahui dari perwakilan UE di Jakarta bahwa UE juga berharap dapat menyelesaikan perundingan IEU-CEPA dengan Indonesia,” kata Jatmiko dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator Kelas Ekonomi, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2021). 2024).

Dalam kesempatan lain, Airlangga menjelaskan telah tercapai kesepakatan antara Indonesia dan UE mengenai isi IEU-CEPA. Namun, kini UE memiliki pemerintahan baru, perjanjian tersebut telah berubah.

“Dengan cara ini, kita akan mengakhiri sembilan tahun perundingan yang telah diputuskan sebelumnya, namun kabinet baru (pemerintahan baru UE) pasti akan memiliki tuntutan baru,” ujarnya. Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (23 September 2024).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *