Bisnis.com, Jakarta – Penutupan pabrik dan PHK di industri tekstil belum akan berakhir hingga akhir tahun 2024. Baru-baru ini, perusahaan terbesar PT Sri Rijiki Asman Tbk (SRIL) dinyatakan pailit karena gagal memenuhi kewajiban pembayarannya kepada kreditur. .
Pailit Ceritax digugat oleh Pengadilan Negeri Semarang dengan Nomor Perkara 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg. Pada Senin (21/10/2024), putusan pailit Seritex dan perusahaan lainnya dibacakan di Pengadilan Negeri Niaga Semarang.
Tak lama sebelum kabar bangkrutnya Syretex, tak hanya 1 atau 2 produsen tekstil nasional yang tak mampu bertahan dan memutuskan menutup pabriknya serta menciptakan gelombang pembuangan tekstil.
Laporan Serikat Pekerja Indonesia (KSPN) menyebutkan setidaknya 15.500 pekerja tekstil terkena PHK sejak awal tahun. Gelombang PHK massal diperkirakan akan terulang kembali pada sisa tahun 2024.
Presiden KSPN Risadi mengatakan, pabrik garmen di kawasan Marga Asia, Bandung, Jawa Barat, perlahan menyusut.
Kata Rastadi kepada Besense, Minggu (27/10/2024). “Minggu ini saya mendapat laporan ada perusahaan yang karyawannya 300 orang, pabrik ini dulunya karyawannya ribuan dan perlahan-lahan dikurangi.
Perusahaan ini merupakan produsen tekstil yang meliputi proses pencelupan/pencetakan tekstil. Saat ini, manajemen perusahaan dan pekerja masih melakukan negosiasi mengenai pembagian upah.
Sementara itu, sekitar 46.000 pekerja di industri ini telah diberhentikan sejak awal tahun 2024, menurut CEO API Danang Girendra Vardana.
Jumlah pekerja yang di-PHK diperkirakan akan meningkat lagi menjadi 30.000 pada akhir tahun ini. Dengan begitu, pada tahun 2024, sekitar 70 ribu pekerja industri tekstil dan pakaian jadi akan terkena PHK.
“Pada akhir Desember nanti jumlahnya akan mencapai 70.000, dan ini merupakan tantangan besar,” kata Danang. Berikut daftar pabrik terafiliasi dan pabrik tekstil curah KSPN:
1. PT S Dupantex di Jawa Tengah ditutup dan merumahkan 700 pekerja
2. PT Alenatex Jawa Barat menutup dan merumahkan 700 pekerja
3. PT Kusumahadi Santosa di Jawa Tengah menutup dan merumahkan 500 pekerja
4. PT Kusumaputra Santosa di Jawa Tengah menutup dan merumahkan 400 pekerja
5. Pabrik pemutihan PT Pamor di Jawa Tengah ditutup dan merumahkan 700 pekerja.
6. PT Sai April di Jawa Tengah menutup dan merumahkan 8.000 pekerja (kembali beroperasi untuk memenuhi sisa pesanan, 2.000 pekerja kontrak)
7. PT Sinar Panka Jaya di Semarang menutup dan memberhentikan 340 pekerja pada bulan Agustus (sebelumnya total 3.000 pekerja secara bertahap) Daftar pekerja pabrik:
1. PT Biratex PHK 400 pekerja di Semarang
2. PT Johartex PHK 300 pekerja di Miglang
3. PT Plumas memberhentikan 214 pekerja di Bandung (naik dari 301 pekerja pada awal Oktober, sebelumnya total 1.800 pekerja sedang menegosiasikan pemotongan gaji karena pabrik tutup).
4. PT Daliatex memberhentikan 500 pekerjanya
5. PT Delta Merlin memberhentikan 1.200 pekerja di Karanganyar
6. PT Delta Merlin 2 memberhentikan 50 pekerja di Karanganiyar
7. PT Agung Pajak memberhentikan 50 pekerja di Karanganyar
8. PT Samoan (Kari) memberhentikan 350 pekerja di Semarang
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel