Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Pengelola Investasi Anagata Nusantara Daya atau BPI Danantara Muliaman Darmansyah Hadad bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Muliaman juga merupakan Wakil Ketua BPI Kaharuddin Djenod dan pengusaha batubara yang saat ini menjabat Wakil Chief Executive Officer PT TBS Energi Tbk. (TOBA) Pandu Syahrir.
Menurut Bisnis, ketiganya meninggalkan Istana sekitar pukul 17.00 WIB dan langsung menaiki perahu. Muliaman dan Pandu meninggalkan gedung kepresidenan dengan mobil yang sama.
Sementara itu, Muliaman dan Pandu belum bersedia berkomentar banyak mengenai hal yang dibicarakan oleh Prabowo. Pandu tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Muliaman kemudian membenarkan saat ditanya apakah pertemuannya dengan Prabowo adalah soal peluncuran BPI Danantara, lembaga baru yang dipimpinnya.
“Iya, persiapannya [peluncurannya],” kata Muliaman kepada wartawan sebelum menaiki kapal.
Meski kedua belah pihak sempat tegang, namun Menteri Investasi dan Investasi Hilir/Ketua Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bapak Rosan Roeslani membenarkan adanya pertemuan dengan Prabowo siang tadi.
Rosan ikut serta dalam pertemuan Muliaman, Pandu, dan Presiden Prabowo.
Dia mengatakan kepada wartawan di istana presiden: “Ya, bicara saja. Ya, bicara tentang Danantara.”
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto, Selasa (22/10/2024) melantik Muliaman Darmansyah Hadad sebagai Ketua Badan Pengelola Investasi Tenaga Listrik Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Negara Jakarta.
Muliaman juga mengaku membawahi Danantara, entitas yang didirikan sebagai cikal bakal Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serupa dengan Temasek Holdings Limited, perusahaan milik negara Singapura.
“Yang terakhir ya, sama seperti itu [Temasek].” Namun tentu harus menyiapkan undang-undangnya terlebih dahulu,” ujarnya kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Selain itu, dia mengatakan lembaganya bertugas mengelola investasi di luar APBN.
Kedepannya, kata Muliaman, seluruh aset negara yang terpisah akan dikelola oleh badan tersebut.
“Namun tentu akan ada langkah ya, tapi akan dibentuk panitia dulu, undang-undangnya akan dibuat dulu. Jadi, menurut saya yang membedakan dengan BUMN adalah pengelolaan investasinya,” pungkas Muliaman.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel