Bisnis.com, JAKARTA – Pusat Pengembangan Ekonomi dan Keuangan alias Indef memperbarui hasil kajiannya mengenai kontribusi program gizi gratis terhadap perekonomian Indonesia tahun depan.
Indef sebelumnya melaporkan bahwa program Pangan Bebas Gizi (MBG) akan memberikan kontribusi hingga Rp4,510 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2025. Namun kini Indef menyebut rencana PDB tersebut hanya mencakup Rp 14,61 triliun pada PDB berikutnya. setahun.
Indef sendiri telah melakukan riset berdasarkan pilot project yang dilakukan GoTo Group di banyak daerah sejak Mei 2024. Hasilnya, program MBG menunjukkan multiplier effect yang sangat tinggi.
Dalam siaran persnya, Indef menjelaskan program MBG dapat meningkatkan pertumbuhan PDB sebesar 0,06% atau sekitar Rp 14,61 triliun pada tahun 2025. Selain itu, anggaran program MBG sebesar 0,19% diyakini mampu mendorong pertumbuhan penyerapan tenaga kerja dan merangsang pertumbuhan. 0,39% untuk upah.
Di sisi lain, pembagian biaya MBG ini meningkatkan pertumbuhan impor sebesar 0,24%, yaitu 0,13% lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekspor dan 0,06% lebih tinggi dari penanaman modal dalam negeri.
Oleh karena itu, Indef menyimpulkan program MBG perlu diperluas dengan menggunakan sumber pangan dan bahan baku lokal untuk menekan biaya distribusi, mengurangi biaya impor, dan meningkatkan kesejahteraan petani dan UMKM. Perhitungan sebelumnya telah diperbaiki
Sebelum peninjauan, Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti menjelaskan peningkatan belanja pendidikan sebesar Rp1 triliun akan meningkatkan pertumbuhan PDB sekitar Rp63,52 triliun.
“Iya, Anggaran Pangan Gratis yang kemarin ditetapkan sebesar Rp71 triliun pada tahun 2025 akan meningkatkan PDB sebesar Rp4,510 triliun atau secara persentase Rp34,2% terhadap PDB,” ujarnya dalam diskusi publik Indef secara online. , Kamis (17/10/2024).
Bahkan, Indef memperkirakan manfaat ekonomi penerapan MBG pada 2025-2029 berdasarkan jumlah sasaran penerima manfaat dan rencana anggaran tahunan.
Rinciannya: Pada tahun 2025, jumlah sasaran program MBG adalah 19,47 juta jiwa dengan anggaran sebesar Rp71 triliun, sehingga penggerak PDB diperkirakan mencapai Rp4,510 triliun.
Pada tahun 2026, perkiraan jumlah penduduk sasaran program MBG sebanyak 30,46 juta jiwa dengan anggaran sebesar Rp109,7 triliun, sehingga penggerak PDB diperkirakan mencapai Rp6.967,2 triliun.
Pada tahun 2027, perkiraan jumlah penduduk sasaran program MBG sebanyak 41,45 juta jiwa dengan anggaran sebesar Rp149,2 triliun, sehingga penggerak PDB diperkirakan mencapai Rp9.479,4 triliun.
Pada tahun 2028, perkiraan jumlah penduduk sasaran program MBG sebanyak 62,17 juta jiwa dengan anggaran sebesar Rp223,8 triliun, sehingga penggerak PDB diperkirakan mencapai Rp14.219,1 triliun.
Pada tahun 2029, perkiraan jumlah penduduk sasaran program MBG sebanyak 82,9 juta jiwa dengan anggaran sebesar Rp298,4 triliun, sehingga penggerak PDB diperkirakan mencapai Rp18.958,8 triliun.
Jadi setiap Rp 1.000 yang dibelanjakan MBG, akan memberikan manfaat bagi perekonomian hingga Rp 63.500,- jelas Esther.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA