Bisnis.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan kinerja positif sektor keuangan atau industri multifinance.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Keuangan, Lembaga Keuangan, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan, pendapatan lembaga keuangan menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 9,39% pada September 2024. Mencapai Rp501,78 triliun.
Agusman mengatakan pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan anggaran investasi yang naik 9,76% yoy. Selain itu, profil risiko lembaga keuangan juga menunjukkan tren positif.
“Profil risiko lembaga keuangan diperkirakan tetap sebesar 2,62% dari total rasio NPF [non-performing fund] per September 2024, Jumat (1/10/2024).
Jumlah tersebut menurun dibandingkan Agustus 2024 yang NPF mencapai 2,66 persen. Sedangkan NPF nettonya mencapai 0,81%, masih turun dibandingkan Agustus 2024 yakni 0,83%. Situasi ini menunjukkan bahwa lembaga keuangan masih mampu menjaga kualitas portofolio keuangannya di tengah peningkatan penerimaan.
Selain itu, gearing ratio lembaga keuangan tersebut masih dalam batas sehat yaitu sebesar 2,33 kali, jauh dari batas yang ditetapkan sebesar 10 kali.
Aktivitas industri modal ventura mengalami kontraksi seiring penurunan anggaran sebesar 8,10% yoy pada September 2024. Namun biaya finansialnya juga tercatat sebesar 16,25 triliun dolar.
Sementara itu, Agusman mengatakan industri fintech lending peer-to-peer (P2P) mencatatkan pertumbuhan keuangan yang luar biasa sebesar 33,73% yoy, sedangkan total nilai sahamnya mencapai Rp 74,48 triliun pada periode yang sama.
OJK juga mencatat tingkat eksposur P2P loan terhadap non-performing loan (TWP90) yang masih stabil di angka 2,38% menunjukkan manajemen risiko yang baik di sektor ini.
Untuk layanan Buy It Now (BNPL) yang disediakan lembaga keuangan, pertumbuhan keuangan melonjak hingga rekor tertinggi 103,40% yoy mencapai Rp 8,24 triliun pada September 2024, dengan total NPF 2,60%.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel