Bisnis.com, JAKARTA – Investor veteran Lo Kheng Hong mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemegang saham terbesar PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) di tengah rekor pertumbuhan laba bersih pada 3Q 2024.
Berdasarkan informasi dari situs resmi Bank OCBC NISP pada Jumat (1/11/2024), nama Lo Kheng Hong masuk dalam daftar 10 besar pemegang saham NISP hingga 30 September 2024.
Rinciannya: Lo Kheng Hong memegang 122,07 juta saham NISP atau 0,53 persen. Kepemilikan ini menempatkannya pada urutan kedelapan dalam daftar pemegang saham utama Bank OCBC NISP.
Seperti diketahui, Bank OCBC NISP melaporkan laba bersih sebesar Rp3,8 triliun pada Q3/2024 atau akhir September 2024.
Nilai tersebut meningkat 25% year-on-year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 3,1 triliun.
Ketua OCBC Parvati Sirjaodaja mengatakan laba bersih tumbuh 25% YoY, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 10% YoY, sejalan dengan penurunan penyisihan penurunan nilai aset keuangan.
“Saat memasuki kuartal ketiga tahun ini Bank menjadi lebih tangguh dengan mencatat peningkatan kinerja yang stabil. “Pertumbuhan aset hingga 16% dan dana pihak ketiga sebesar 8% mencerminkan semakin besarnya kepercayaan nasabah terhadap OCBC,” ujarnya dalam keterangan resmi Kamis (31/10/2024).
Pada waktu yang sama Rasio kredit bermasalah (NPL) dan kredit berisiko masing-masing turun sebesar 0,1% dan 0,2% menjadi 1,8% dan 5,6% pada kuartal ketiga tahun ini.
Dalam hal penyaluran dana Pinjaman ritel meningkat sebesar Rp10,6 triliun, atau 21% YoY, dan pinjaman bank umum meningkat sebesar Rp6,4 triliun, atau 7% YoY.
Selain itu, Return on Equity (ROE) meningkat menjadi 13,9%. Likuiditas OCBC juga tercatat baik. Negara ini memiliki rasio cakupan saat ini (LCR) sebesar 259,5%, jauh lebih tinggi dari persyaratan peraturan.
Dari sisi pembiayaan, per 30 September 2024, Bank telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp35,54 triliun, dimana 45,3% disalurkan dalam bentuk pinjaman terkait keberlanjutan dan pembiayaan ramah lingkungan
Jumlah transaksi OCBC melalui saluran elektronik baik individu maupun bisnis terus meningkat. dengan tingkat pertumbuhan sebesar 58% year-on-year.
Pengguna perbankan online individu dan OCBC Mobile meningkat 30% dari tahun ke tahun. Sementara itu, pengguna OCBC Business Mobile untuk nasabah korporasi meningkat 30% dari tahun ke tahun. Dan jumlah transaksi meningkat 64% year-on-year.
Lebih lanjut Parwati mengatakan, dengan penurunan suku bunga BI yang terjadi belakangan ini, diharapkan dapat membuka ruang bagi perseroan untuk mempercepat pertumbuhan kredit. Untuk membantu merangsang pertumbuhan ekonomi
“Tentu saja OCBC tetap berkomitmen pada prinsip kehati-hatian setiap saat. dan tetap berkomitmen untuk mendukung keinginan pelanggan baik individu maupun bisnis,” ujarnya.
Selama kuartal ketiga tahun 2024, OCBC mencapai berbagai tujuan. Sebagai upaya untuk terus memberikan pelayanan menyeluruh kepada pelanggan
Terhitung pada tanggal 1 September 2024, penggabungan antara PT Bank Commonwealth dan pemekaran Bank OCBC NISP mulai berlaku. Setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Dengan persetujuan ini Kedua bank tersebut menjadi satu kesatuan di bawah badan hukum PT Bank OCBC NISP Tbk dan nasabah Commonwealth Bank secara otomatis akan beralih ke nasabah OCBC.
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Segala keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan. timbul dari keputusan investasi pembaca
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.