Bisnis.com, Jakarta – PT Bank OCBC NISP Tbk. (OCBC) melaporkan laba bersih sebesar Rp 3,8 triliun pada Q3/2024 atau akhir September 2024.
Nilai tersebut meningkat 25% year-on-year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 3,1 triliun.
Presiden Direktur OCBC Parvathy Surjaudaja mengatakan kenaikan laba bersih sebesar 25% didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik 10% year-on-year dengan penurunan penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan.
“Pada awal kuartal ketiga tahun ini, bank masih lebih tangguh dengan kinerja yang membaik. Pencapaian 16% aset dan 8% dana pihak ketiga mencerminkan semakin besarnya kepercayaan nasabah terhadap OCBC,” ujarnya. keterangan resmi Kamis ini (31/10/2024).
Pada periode yang sama, rasio total kredit bermasalah dan kredit bermasalah masing-masing turun sebesar 0,1% dan 0,2% menjadi 1,8% dan 5,6% pada kuartal ketiga tahun ini.
Dari sisi penyaluran dana, kredit ritel tumbuh sebesar Rp10,6 triliun atau 21% year-on-year dan kredit bank umum tumbuh sebesar Rp6,4 triliun atau 7% year-on-year.
Selain itu, return on equity (ROE) meningkat menjadi 13,9%. Posisi likuiditas OCBC juga tercatat baik dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 259,5%, jauh di atas ketentuan regulator.
Dari sisi pembiayaan, per 30 September 2024, bank telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp35,54 triliun, dimana 45,3% di antaranya disalurkan dalam bentuk pinjaman terkait keberlanjutan dan pembiayaan ramah lingkungan.
Jumlah transaksi OCBC melalui saluran elektronik, baik perorangan maupun bisnis, juga terus tumbuh dengan pertumbuhan year-on-year sebesar 58%.
Pengguna aktif internet banking individu dan OCBC Mobile tumbuh sebesar 30% dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan pengguna OCBC Business Mobile untuk nasabah korporat mengalami pertumbuhan pengguna sebesar 30% dibandingkan tahun sebelumnya dan pertumbuhan jumlah transaksi sebesar 64% dibandingkan tahun sebelumnya.
Parvathi menambahkan, dengan penurunan suku bunga yang dilakukan BI baru-baru ini, diharapkan dapat membuka ruang bagi perusahaan untuk mempercepat pertumbuhan kredit guna membantu memacu pertumbuhan ekonomi.
“Tentunya dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian, OCBC berkomitmen mendukung keinginan nasabah baik swasta maupun korporasi,” ujarnya.
Selama kuartal ketiga tahun 2024, OCBC telah mencapai beberapa tonggak sejarah dalam upayanya untuk terus memberikan layanan komprehensif kepada nasabah.
Mulai tanggal 1 September 2024, setelah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penggabungan antara PT Bank Commonwealth dan Bank OCBC menjadi bagian dari NISP menjadi efektif.
Dengan persetujuan tersebut, kedua bank tersebut telah bergabung dalam entitas PT Bank OCBC NISP Tbk. Dan nasabah Commonwealth Bank otomatis menjadi nasabah OCBC.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel