Bisnis.com, JAKARTA – Kuatnya kinerja emiten properti yang tercermin dari realisasi marketing sales pada kuartal III-2024 diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun seiring dengan masuknya insentif dan potensi pengurangan biaya. suku bunga acuan.
Emiten real estate seperti PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) kompak melaporkan pertumbuhan marketing sales periode Januari-September 2024.
Pendapatan marketing sales yakni pra-penjualan tertinggi dipegang oleh CTRA yang mencapai Rp 8,7 triliun pada kuartal III 2024, naik 11% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 7,7 triliun. Realisasi tersebut juga mencerminkan 78% dari target tahun 2024 yakni 11,1 triliun. Rp.
Sementara itu, BSDE meraih prapenjualan sebesar Rp6,84 triliun pada 9 bulan pertama tahun ini, naik 1% year-on-year (YoY). Kontribusi terbesar datang dari segmen residensial yang mencatatkan omzet sebesar 3,85 triliun. Rp.
PANI sendiri mencatatkan pra-penjualan senilai Rp 4,7 triliun, naik 168% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini mendorong perseroan menaikkan target prapenjualan dari Rp5,5 triliun menjadi Rp6 triliun pada 2024.
Berdasarkan kinerja tersebut, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Vicky Rosalinda menilai prospek emiten properti pada akhir tahun 2024 akan cenderung positif dengan diperkenalkannya insentif PPN (DTP) 100% ditanggung pemerintah.
Faktor lain yang bisa mendongkrak kinerja emiten properti adalah rencana penghapusan PPN dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), serta proyek perumahan senilai 3 juta yang diusung pemerintahan Prabowo – Gibran.
Tantangannya adalah ketidakpastian perekonomian global, ketidakpastian geopolitik, perlambatan ekonomi, serta perubahan perilaku pasar, kata Rosalinda saat dihubungi Bisnis, Senin (28/10/2024).
Dihubungi terpisah, Nafan Aji Gusta, senior market chart expert Mirae Asset Sekuritas, menyoroti salah satu faktor krusial yang akan mendongkrak kinerja emiten properti adalah besarnya kemungkinan penurunan suku bunga acuan BI rate yakni BI rate di tahun depan. kuartal terakhir tahun 2024.
Bank sentral saat ini menetapkan suku bunga acuan sebesar 6% dengan suku bunga deposito 5,25% dan suku bunga pinjaman 6,75% hingga Oktober 2024.
“Kebijakan moneter BI yang longgar akan mendorong likuiditas di sektor real estate dan berpeluang meningkatkan kinerja pertumbuhan KPR [Kredit Pemilikan Rumah] dan juga kinerja KPA [Kredit Pemilikan Rumah],” kata Nafan.
Menurut dia, penurunan suku bunga acuan akan berdampak jangka panjang bagi emiten properti, terutama yang memiliki stok lahan atau bank tanah melimpah.
Mirae Asset Sekuritas memilih CTRA, PANI dan BSDE sebagai saham pilihan di sektor real estate dengan rekomendasi beli. Target saham CTRA diperkirakan mencapai Rp 1.515, PANI Rp 13.450, dan BSDE Rp 1.340 per saham.
Di level pasar saham, saham CTRA kini berada di Rp 1.320 atau naik 12,82% year-to-date (YtD). Sedangkan saham PANI menguat 202,04% year-to-date ke Rp 14.800, sedangkan BSDE menguat 13,43% year-to-date ke Rp 1.225.
________________
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA