Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bank, baik BUMN, bank daerah, swasta, dan asing, tercatat sebagai kreditur jangka panjang perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex, kini telah dinyatakan pailit. Lantas apakah hal ini mempengaruhi kinerja perbankan?
Trioksa Siahaan, Direktur Riset LPPI, mengatakan kebangkrutan Sritex akan mempengaruhi kinerja perbankan karena dua alasan utama. Yang pertama adalah seberapa besar portofolio pinjaman bank untuk Sritex dan yang kedua adalah apakah cadangan sudah terbentuk sepenuhnya.
Kepada Bisnis, Senin (28 Oktober 2024), ia mengatakan, “Namun hingga saat ini situasi perbankan masih stabil dan terkendali; Buat saja prediksi agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa depan.”
Selain itu, Trioksa percaya bahwa bank harus mengevaluasi portofolionya berdasarkan SRIL dan menilai berapa imbal hasil portofolio tersebut setelah dikurangi agunan.
Selain itu, dari sisi masa depan industri TPT secara umum, menurutnya, banyaknya impor TPT dari China dan India dapat menghambat ekspansi TPT dalam negeri. Berikutnya adalah penurunan kredit tekstil, ujarnya.
Ia juga mengatakan, selain pendanaan perbankan, yang perlu diperhatikan adalah dampaknya terhadap karyawan Sritex dan investor individu yang memegang saham Sritex. Sebab hal ini memerlukan solusi yang sesuai dengan kepentingan mereka.
Secara spesifik, berikut beberapa bank dalam negeri yang memberikan pinjaman kepada Sritex per Juni 2024 (dengan asumsi kurs Rp 16.375 per dolar AS): PT Bank Central Asia Tbk US$ 71.309.579
BCA menjadi kreditur Sritex yang menyalurkan pinjaman setara Rp 1,16 triliun per Juni 2024. Sedangkan hingga Juni 2024, pinjaman bank tunggal BCA mencapai 824, Rp 59 triliun. Dengan demikian, modal pinjaman dibagi Sritex hanya 0,14%.
PT Bank QNB Indonesia Tbk – 36.939.772 USD
Bank QNB Indonesia telah memberikan pinjaman senilai Rp 604,88 miliar kepada Sritex. Jumlah tersebut juga menyumbang 8,94% dari total pinjaman perseroan yang mencapai Rp 6,76 triliun per Juni 2024.
Citibank N.A., Indonesia – 35.826.893 USD
Citi Indonesia menyalurkan pinjaman kepada Sritex mencapai Rp586,67 miliar per Juni 2024. Namun porsi Citi Indonesia terhadap total penyaluran pinjaman mencapai 1,84% atau sebesar Rp31,94 triliun hingga akhir Juni 2024.
PT Bank Mizuho Indonesia – $33.709.712
Bank Mizuho Indonesia mengalokasikan pinjaman sebesar Rp551,99 miliar kepada Sritex per Juni 2024. Pada periode yang sama, rasio penyaluran pinjaman mencapai 0,88% dari total alokasi pinjaman sebesar Rp62,75 ribu miliar.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk – 33,270,249 USD
Bank BJB menyalurkan pinjaman senilai Rp544,8 miliar per Juni 2024. Sebaliknya, proporsi penyaluran ke perusahaan tekstil hanya menyumbang 0,45% dari total kredit yang diberikan kepada bank tersebut, mencapai Rp120,33 triliun per Juni 2024.
PT Bank Muamalat Indonesia – 25.450.705 USD
Diketahui, Bank Muamalat telah memberikan pembiayaan senilai Rp416,75 miliar kepada Sritex. Sementara porsinya disebutkan mencapai 2% dari total pendanaan yang mencapai Rp 20,79 triliun.
PT Bank CIMB Niaga Tbk – 25.339.237 USD
CIMB Niaga menyalurkan pinjaman mencapai Rp414,93 miliar hingga Juni 2024. Sedangkan pinjaman dan pembiayaan CIMB Niaga mencapai Rp208,16 triliun. Artinya, porsi kredit Sritex hanya 0,2% dari total kredit perseroan per Juni 2024.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk – 25.164.698 USD
Maybank Indonesia menyalurkan pinjaman kepada Sritex mencapai Rp412,07 miliar per Juni 2024. Sedangkan total pinjaman dan pembiayaan yang disalurkan Maybank mencapai Rp110,15 triliun. Alhasil, rasio pinjaman Sritex hanya 0,37% dari total utang yang beredar.
Bank Pembangunan Daerah PT Jawa Tengah – 24.202.906 USD
Perlu diketahui, Bank Jateng menyalurkan pinjaman senilai Rp396,32 miliar kepada Sritex. Pinjaman Bank Jateng kepada Sritex hanya mewakili 0,64% dari total pinjaman perseroan hingga mencapai Rp 61,66 triliun hingga Juni 2024.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk – 23.807.159 USD
BNI telah menyalurkan pinjaman kepada Sritex sebesar Rp389,8 miliar per Juni 2024. Perlu diketahui, alokasi pinjaman BNI kepada Sritex sangat kecil yakni mencapai Rp715,47 triliun per Juni 2024 atau setara hanya 0,05% dari pinjaman bank yang dimiliki BNI.
PT Bank KEB Hana Indonesia – 21.531.883 USD
Perlu diketahui, Bank KEB Hana telah menyalurkan pinjaman senilai Rp352,58 miliar kepada Sritex hingga Juni 2024. Sebagian fasilitas kredit yang diberikan kepada perusahaan ini hanya mewakili 0,97% dari total kredit hingga mencapai Rp36,18 triliun hingga Juni 2024.
PT Bank DBS Indonesia – 18.238.794 USD
Bank DBS Indonesia telah menyalurkan pinjaman kepada Sritex senilai Rp298,66 miliar atau 0,45% dari total pinjaman perseroan per Juni 2024 saja yakni Rp66,73 triliun.
PT Bank Permata Tbk – 16.707.929 USD
Bank Permata menyalurkan pinjaman kepada Sritex sebesar Rp 273,59 miliar atau 0,18% dari total pinjaman dan pendanaan bank mencapai Rp 151,38 triliun per Juni 2024
PT Bank China Konstruksi Indonesia Tbk – 14.912.809 USD
PT Bank China Konstruksi Bank Indonesia Tbk. (MCOR) menyalurkan pinjaman kepada Sritex sebesar Rp 244,19 miliar atau 1,07% dari total pinjaman perseroan yang mencapai Rp 22,73 triliun hingga Juni 2024.
PT Bank DKI – 9.130.513 USD
Perlu diketahui, Bank DKI memberikan pinjaman kepada Sritex sebesar Rp 149,51 miliar atau setara 0,33% dari total pinjaman perseroan hingga mencapai Rp 44,63 per Juni 2024.
PT Bank CTBC Indonesia – 6.950.110 USD
Perlu diketahui, CTBC Bank Indonesia memberikan pinjaman kepada Sritex sebesar Rp 113,81 miliar atau setara 0,71% dari total pinjaman CTBC Bank Indonesia mencapai Rp 16,04 triliun hingga Juni tahun 2024.
Deutsche Bank AG – 6.821.059 USD
Deutsche Bank memberikan pinjaman kepada SRIL sebesar Rp 111,69 miliar atau 1,46% dari total pinjaman perseroan sebesar Rp 7,67 triliun per Juni 2024.
PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 TBK – 4,970,936 USD
PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) telah menyalurkan pinjaman kepada Sritex sebesar Rp 81,39 miliar hingga Juni 2024 atau hanya 0,02% dari total pinjaman perbankan yang dikeluarkan yakni Rp 478,24 triliun.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk – 4.519.559 USD
Bank Danamon mencatat total penyaluran ke Sritex hanya sebesar 0,05% atau Rp74 miliar dari total pinjaman perseroan sebesar Rp152,1 triliun hingga Juni 2024.
PT Bank SBI Indonesia – 4.380.982 USD
Bank SBI Indonesia mencatatkan pinjaman kepada Sritex sebesar Rp71,73 miliar atau 2,05% dari total pinjaman perseroan sebesar Rp3,49 triliun per Juni 2024.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan Saluran WA