Bisnis.com, Jakarta – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Pelindo berupaya meningkatkan volume kargo dengan mendorong pengembangan pelabuhan yang terintegrasi dalam kondisi perekonomian global dan Indonesia.

Arif Suhartono, General Manager Pelindo, mengatakan guna menciptakan ekosistem logistik nasional, perlu peningkatan pelayanan pengelolaan arus kargo di pelabuhan. Salah satunya, lanjutnya, mengembangkan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan.

Saat ini, kata dia, Pelindo beralih dari layanan pelabuhan yang efisien ke booster transportasi yang bertujuan untuk menciptakan biaya logistik yang lebih efisien sekaligus mendorong penguatan perekonomian daerah.

“Seiring dengan kondisi perekonomian global dan Indonesia yang tetap stabil, lalu lintas kargo akan meningkat secara terbatas. Oleh karena itu, Pelindo tertarik untuk meningkatkan volume arus kargo dengan mendorong pelabuhan yang terintegrasi dengan sektor industri sehingga pertumbuhan perusahaan dapat semakin meningkat. ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (2/11/2024).

Ardhi Wahyu Basuki, Ketua Grup Sekretariat Perusahaan Pelindo, mengatakan peningkatan arus kargo non peti kemas pada I/2024. pada semester tahun 2018 didukung oleh tren positif aktivitas operasional khususnya di pelabuhan Balikpapan, Gresik, Kotabaru dan Tanjung. Perak dan Belawan.

Ia menambahkan, Pelindo berupaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis melalui transformasi yang fokus pada standarisasi dan sistematisasi pelayanan untuk memperkuat bisnis melalui bongkar muat terminal, komersialisasi terminal, efisiensi pengelolaan terminal dan interkoneksi terminal, serta kerja sama dengan pemilik kargo.

Selain itu, Pelindo juga mencatatkan pertumbuhan arus peti kemas, kapal, dan penumpang. Arus peti kemas meningkat sebesar 5% atau 8,8 juta TEUs. Hal serupa juga terjadi pada arus kapal dan penumpang, yang keduanya meningkat sebesar 9% dibandingkan tahun lalu, dengan arus kapal sebesar 674 juta GT dan arus penumpang sebesar 9,9 juta orang.

Ia berharap dengan pesatnya perkembangan industri di Indonesia, sektor logistik nasional akan mencapai efisiensi yang tinggi di tahun-tahun mendatang.

Salah satu pendorong utama transformasi ini adalah pengembangan kawasan industri terintegrasi di Gresik, Jawa Timur, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).  Langkah PT Pelabuhan Indonesia Persero atau Pelindo ini berperan penting dalam integrasi sektor logistik dan industri yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia di pasar global.

Ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), JIIPE merupakan zona terpadu antara pelabuhan laut dalam, kawasan industri, dan kawasan pemukiman. Infrastruktur ini menawarkan solusi logistik yang efisien dan cepat, terutama bagi industri berorientasi ekspor.

Ia berharap keberadaan JIIPE dapat memperkuat rantai pasok nasional dengan menyediakan fasilitas pelabuhan yang mampu menangani kapal-kapal besar dan mempercepat arus barang baik dalam negeri maupun internasional. Melalui JIIPE, Pelindo berharap dapat berpartisipasi aktif dalam perbaikan sektor logistik nasional dengan meningkatkan efisiensi operasional.

Pemerintah bertujuan untuk mengurangi biaya logistik dari 14,29 persen produk domestik bruto (PDB) menjadi 8 persen antara tahun 2024 dan 2045 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih efisien dan kompetitif.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *