Bisnis.com, Jakarta – Pembuat roti merek Sari Roti, PT Nippon Indosari Karpindo Tbk. (ROTI) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,83 triliun dari penjualan produknya di Indomaret dan Alfamart hingga kuartal III 2024.

Berdasarkan laporan keuangan akhir September yang dirilis Selasa (29/10/2024), ROTI meraih total pendapatan sebesar Rp 2,97 triliun selama periode Januari-September 2024. Pendapatan tersebut meningkat 4,85% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 2,83 triliun.

Dari jumlah tersebut, pendapatan ROTI berasal dari penjualan ke PT Indomarco Prismatama atau Indomaret dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) mencapai Rp 1,83 triliun pada kuartal III 2024, naik 4,82% year-on-year (YoY).

Rinciannya, penjualan produk ROTI di Indomaret mencapai Rp1,08 triliun atau meningkat 2,63% dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp1,05 triliun. Sedangkan penjualan Alfamart naik 8,15% year-on-year menjadi Rp 749,91 miliar.

Laba bersih ROTI ditopang oleh penjualan roti tawar yang mencapai Rp1,97 triliun, roti manis Rp1,26 triliun, kue Rp263,28 miliar dan lain-lain Rp63,76 miliar. Sedangkan hasil penjualan mencapai Rp 573,38 miliar. 

“Ini merupakan rekor yang luar biasa karena mencerminkan peningkatan yang sehat dalam permintaan produk roti dan kue, meskipun lemahnya daya beli yang melanda konsumen Indonesia,” kata manajemen ROTI.

Seiring dengan peningkatan pendapatan, harga komoditas ROTI meningkat 2,16% YoY menjadi Rp 1,34 triliun. Laba tersebut membuat perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp1,62 triliun, naik 7,18% secara tahunan.

Setelah ditambah pendapatan dan beban lain-lain, ROTI mencatatkan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada induk perusahaan atau laba bersih pada kuartal III 2024 sebesar Rp 248,78 miliar, meningkat 8,20% dibandingkan tahun lalu.

Peningkatan laba bersih Laba per saham ROTI meningkat dari Rp 39,34 menjadi Rp 43,61 year-on-year pada 9 bulan pertama tahun ini.

Manajemen ROTI menyoroti pencapaian laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (Ebitda) yang mencapai Rp512,1 miliar atau margin sekitar 17,2%, melampaui pencapaian periode yang sama tahun lalu.

Menariknya, strategi ekspansi yang dilakukan perseroan melalui peningkatan kapasitas produksi yang didukung perluasan jaringan distribusi membuahkan hasil yang sangat positif, kata manajemen.  

________________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *