Bisnis.com, Jakarta – Bank Indonesia telah merilis angka penyesuaian spread yang digunakan untuk menghitung buffer rate Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) akibat penghentian sementara penerbitan efektif 1 Januari 2026.

Kepala Komunikasi BI Ramdan Denny Bragoso mengatakan BI akan bekerja sama dengan International Swaps and Derivatives Association (ISDA) dan Bloomberg Index Services Limited untuk memastikan kepatuhan terhadap standar yang digunakan di pasar keuangan global.

ISDA telah memilih Bloomberg sebagai vendor untuk menghitung dan mempublikasikan rasio cadangan, termasuk penyesuaian spread, menggunakan metode perhitungan yang dikembangkan setelah berkonsultasi dengan pelaku pasar keuangan global.

“Tingkat fallback JIBOR dihitung dengan menggunakan gabungan Indonesia dan penyesuaian spread. Sedangkan perhitungan penyesuaian spread dilakukan dengan metode ISDA,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (31/10/2024).

Metode fallback IPOR yang dilakukan oleh International Swaps and Derivatives Association (ISTA) dilakukan dengan merata-ratakan selisih antara GBOR dan Indonesia Adjusted Referral Rate yang dirata-ratakan untuk setiap tranche utama. Perhitungan menggunakan data historis 5 tahun terakhir sejak trigger date terminasi JIBOR (27 September 2024).

Sementara itu, penggunaan suku bunga cadangan sebagai alternatif suku bunga acuan terutama ditujukan pada kontrak yang jatuh tempo setelah JIBOR tidak dipublikasikan.

Sekadar informasi, suku bunga cadangan adalah suku bunga yang digunakan dalam kontrak pembiayaan jika acuan suku bunga (JIBOR) sebelumnya tidak lagi diterbitkan.

Selain itu, penyesuaian spread akhir dan suku bunga cadangan all-in, data historis suku bunga cadangan JIBOR, dan informasi penggunaan suku bunga cadangan akan dapat diakses di situs resmi Bloomberg di masa mendatang.

Sebelumnya, BI mengungkapkan, hasil penerbitan tersebut sejalan dengan agenda reformasi suku bunga acuan yang dilakukan pasar keuangan global, berbagai otoritas, lembaga, dan asosiasi pelaku pasar di berbagai negara.

Berikut angka indikatif penyesuaian spread tiap term berdasarkan perhitungan per 27 September 2024:

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *