Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mencatat total volume transaksi sebesar Rp 1,85 triliun dalam penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival atau ISEF 2024.
Deputi Senior Bank Indonesia (BI) Destri Damayanti mengatakan rangkaian ISEF 2024 diawali dengan Festival Ekonomi Keuangan Syariah (FESyar) pada Mei hingga September 2024. KTT tersebut diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada 30 Oktober hingga 3 November 2024. .
Selama ini, Destry mengungkapkan ISEF 2024 berhasil menarik 1.363.645 peserta live dan 74.747 peserta online. Peredaran uang mencapai hampir Rp 2 triliun.
Bentuknya, pertama komitmen pembiayaan dan implementasi sebesar Rp642 miliar, kedua komitmen perdagangan dan implementasi Rp295 miliar, dan ketiga komitmen kerja sama ekosistem keuangan syariah sebesar Rp1 triliun. jelasnya pada penutupan ISEF 2024, Minggu (3/11/2024).
Selain itu, lanjutnya, ISEF 2024 akan memiliki total 71 event. Salah satunya adalah In2MotionFest yang akan menampilkan sekitar 2.000 karya 218 desainer nasional dan internasional serta 20 parade.
Bahkan, Destry mengumumkan bahwa In2MotionFest berhasil meraih rekor Muri sebagai ajang fashion kasual syariah terbesar di dunia.
Selain itu, Destry juga mengakui ada 5.143 peserta pameran yang mendapat omzet hingga Rp 115 miliar. Angka tersebut diambil dari empat hari penyelenggaraan ISEF Retail Summit 2024.
Menurutnya angka ini luar biasa. Destrius menegaskan, berbagai prestasi tersebut hanya dapat diraih dengan dukungan dan kerja sama berbagai pihak.
“Pengembangan ekonomi syariah tidak bisa dilakukan sendiri, kita harus bekerja sama.
BI, lanjut Destry, ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah global. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia.
Meski demikian, diakuinya indeks ekonomi syariah Indonesia masih menduduki peringkat ketiga dunia. Menurut dia, fakta tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
“Kita perlu memulainya dari hari ini lebih dalam dan ke depan. Dalam hal ini Bank Indonesia tidak bisa sendirian,” kata Destri.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA