Bisnis.com, Jakarta – Media disediakan oleh Hary Tanoesoedibjo PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) mendapat tambahan bonus meski beban usaha stabil hingga akhir kuartal III/2024.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, emiten bersandi MNCN ini mencatatkan laba Rp 917,86 miliar, naik 5,43% year-on-year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 870,54 miliar.
MNCN menginvestasikan Rp5,96 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024. Angka tersebut menunjukkan penurunan 1% year-on-year dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,04 triliun.
Penurunan pendapatan MNCN terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan iklan non-digital sebesar 26% year-on-year menjadi Rp 2,52 triliun. Sedangkan pemasaran dari lini bisnis digital tumbuh 2 persen year-on-year menjadi Rp1,94 triliun.
Manajemen MNCN dalam laporan ringkasan kinerjanya menyebutkan ekspansi bisnis digital didorong oleh kinerja positif platform digital seperti RCTI+, portal online iNews Media Group, dan media sosial. Pemerintah mengaitkan penurunan bisnis non-digital dengan faktor makroekonomi. Namun posisinya sebagai pemimpin pasar non-digital tetap stabil dengan pangsa 36,9% selama sembilan bulan pertama tahun 2024.
“Saya puas dengan hasil yang baik di sembilan bulan pertama tahun 2024. Menghadapi berbagai tantangan industri, MNCN berhasil meningkatkan lebih banyak pendapatan dari layanan digital, pembayaran, dan penjualan komoditas,” kata Angela, Co-CEO MNC Group. Tanosodipjo. Dalam siaran persnya, Senin (11/4/2024).
Meningkatnya laba MNCN juga disebabkan oleh penurunan biaya langsung perseroan. Pada periode tersebut, biaya langsung mengalami penurunan sebesar 2% year-on-year menjadi Rp 2,83 triliun karena keberhasilan perusahaan membeli dan memproduksi konten di studio luar negeri milik perusahaan, Movieland. Fasilitas produksi ini diharapkan selesai dan beroperasi penuh pada kuartal pertama tahun 2025, serta diharapkan mampu menekan biaya produksi pada kisaran 10-15%.
Hingga September 2024, total liabilitas MNCN mencapai Rp2,21 triliun, naik dari posisi Desember 2023 sebesar Rp1,84 triliun. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan kredit perbankan yang diberikan kepada MNCN dan anak perusahaannya.
Sedangkan saldo MNCN tercatat sebesar Rp22,45 triliun per September 2024 atau lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2023 sebesar Rp20,92 triliun.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel