Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta Kementerian Perumahan dan Permukiman (PKP) ikut menghubungkan pembangunan jaringan gas bumi (jargas) dan pembangunan perumahan.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan hal ini penting untuk meningkatkan pembangunan pipa gas bumi. Selain itu, target sambungan gas pada tahun ini sebanyak 2,5 juta sambungan perumahan (SR).
Pada saat yang sama, keberhasilan saluran gas alam pada pertengahan tahun ini hanya mampu menyambungkan 900.000 rumah tangga, atau bahkan setengah dari target yang ditetapkan pada akhir tahun 2024.
“Kementerian Perumahan Rakyat juga sedang mengupayakan bagaimana penyambungan peralatan gas bumi di perumahan, di apartemen, itu juga kita butuhkan,” kata Laode dalam forum diskusi di Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Laode pun mengaku akan segera menyurati Kementerian Perumahan dan Permukiman. Sementara, surat tersebut terkait koordinasi antar kementerian.
Selain itu, Kementerian Perumahan dan Perkebunan saat ini mempunyai rencana membangun 3 juta rumah.
Meski begitu, kata Laode, pihaknya tidak mengejar target penyambungan jalur gas ke 3 juta rumah. Ia mengatakan, pihaknya hanya ingin mencapai target penyambungan 2,5 juta jalur gas bumi pada tahun ini.
“Karena di RPJMN [Rencana Pembangunan Jangka Menengah Jangka Menengah] yang lalu dinyatakan tercapai. Jadi sekarang kita belum mencapainya,” ujarnya.
Selain berkoordinasi dengan Kementerian Perumahan Rakyat dan Perumahan Rakyat, pihaknya juga menjalin kontak dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendorong pembangunan jaringan gas bumi.
Sementara itu, koordinasinya adalah meminta Kementerian BUMN membuat mekanisme subsidi jaringan gas bumi yang anggarannya bisa berasal dari alokasi subsidi LPG 3 kg.
Tak hanya itu, Laud juga mengatakan pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri. Dia meminta kementerian mengeluarkan surat edaran daerah untuk mendorong keluarnya kebijakan yang mewajibkan pembangunan jaringan gas bumi.
Laode juga ingin Kementerian Dalam Negeri menerbitkan surat keterangan kepala daerah mengenai kebijakan pengurangan retribusi daerah dalam pengembangan jaringan gas bumi.
“Kita butuh Kemendagri, kita butuh Pemda yang punya kontrol daerah yang mendukung proses pembangunan jaringan gas bumi karena kalau tidak dikuasai Pemda maka prosesnya tidak akan sama, Pemda akan lihat perbedaannya. hal-hal tentang jaringan gas ini,” kata Laode.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA