Bisnis.com, Jakarta – PT Rak Yat Bank Indonesia (Peru) Tbk. (BBRI) akan melaporkan hasil keuangannya pada Rabu pagi (30/10/2024) pukul 08.30 WIB.
Berdasarkan data Bloomberg Terminal, analis memperkirakan laba bersih BBRI selama tiga bulan hingga kuartal III 2024 sebesar Rp 13,67 triliun.
Total, BBRI akan meraup laba bersih Rp 43,37 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024.
Analis Bloomberg sepakat prospek saham BBRI masih positif. Dari 35 analis tersebut, 29 diantaranya merekomendasikan beli, 4 diantaranya memilih menabung, dan satu lagi memilih rekomendasi jual. Target harga rata-rata saham BBRI adalah Rp 5.864.
Melansir RTI Business, harga saham BBRI anjlok 1,26% dalam 24 jam terakhir hingga menyentuh Rp 4.700 pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (29/10/2024). Dalam sepekan, saham BRIS ambles 4,08%. Sementara harga saham BBRI turun 7,39% sepanjang sebulan.
Dari sisi kinerja, berdasarkan laporan keuangan bulanan, BRI justru meraup laba sebesar Rp 36,21 triliun atau setara 3,96% (year-on-year) pada Agustus 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 34,83 triliun Rp pada Agustus 2023, laba BRI paling besar di antara bank jumbo lainnya.
Laba BBRI didorong oleh pendapatan bunga bersih Bank (NII) yang naik 2,9% pada Agustus 2023 dari Rp73,64 triliun menjadi Rp71,56 triliun pada Agustus 2023.
Jika dilihat dari laporan keuangan perseroan, salah satu penopang pendapatan BBRI, termasuk komisi dan provisi, mencatatkan pertumbuhan dua digit sebesar 10,72% year-on-year menjadi Rp 14,9 triliun.
Selain itu, BBRI juga meningkatkan pendapatan lain-lain secara signifikan sebesar 47,46% menjadi Rp16,08 triliun dibandingkan Rp10,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA