OJK Ungkap Banyak Perusahaan Fintech Gulung Tikar karena Sulit Modal

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Jasa Keuangan (OJK) menyebut banyak perusahaan di industri financial technology atau fintech yang harus tutup karena tidak bisa mengatasi permasalahan pembiayaannya.

Dioko Kurnianto, Kepala Bidang Regulasi dan Perizinan Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kristal, menjelaskan ada empat tantangan utama yang dihadapi industri keuangan saat ini.

Tantangan pertama adalah keberlanjutan industri fintech. Menurut dia, hal tersebut terkait dengan dua aspek utama, yakni faktor tata kelola perusahaan dan faktor permodalan. 

Joko dalam wawancara sebelumnya mengatakan: “Banyak perusahaan keuangan yang terjebak di tengah jalan karena buruknya manajemen atau permodalan. Atau investor tidak tertarik untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis tersebut. Senin, (4/10/2024) ajang media gathering Indonesia Fintech Summit and Fair (IFSE) ke-6.

Dioko mengatakan investasi di sektor keuangan Tanah Air akan menurun pada akhir tahun 2023. Namun survei yang dilakukan Asosiasi Fintech Indonesia (Afteh) menunjukkan beberapa perusahaan keuangan berencana menarik lebih banyak investasi pada tahun ini.

“Perusahaan fintech mulai menggalang modal dari investor, baik yang patungan maupun lainnya,” kata Joko.

Tantangan kedua yang dihadapi industri keuangan adalah penempatan staf. Dioko mengatakan, hal ini berkaitan dengan bakat para pelaku usaha di sektor fintech.

Kemudian, menurut Keuskupan, permasalahan ketiga adalah terkait kolaborasi dan kerja sama. Menurutnya, ekosistem bisnis keuangan akan meluas ke seluruh bidang bisnis keuangan.

“Tantangan keempat adalah bagaimana kita dapat menciptakan lingkungan regulasi yang tepat,” tutupnya. Hal ini penting karena industri tidak bisa dipisahkan dari inovasi. “Karena inovasi harus didahulukan sebelum regulasi.”

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *