Bisnis.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Suleiman meminta Pimpinan PT Pupuk Indonesia (Persero) mencopot pengelola jalur pupuk di lapangan. Sebab, masih banyak petani yang belum mendapatkan pupuk.
Bahkan, Pemerintah Amran mengaku menambah kuota pupuk sebesar 100% pada Januari tahun lalu. Amran mengatakan, ada kendala distribusi di kalangan pengurus Pupuk. Indonesia di banyak daerah
Amran menyampaikan permintaannya kepada Kepala Pupuk Indonesia, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hassan (Zulhas), dan 1.500 kepala desa di seluruh Jawa dan Sumatera.
“Pak Presiden, Direktur, tolong copot manajernya. [Regulator pupuk] sudah dihapus,” tanya Amran dari Gerakan Nasional Pangan Merah Putih untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan. Di kantor Kementerian Pertanian Jakarta pada Rabu (11/6/2024)
Bos Pupuk Indonesia menjawab singkat pertanyaan itu sambil berdiri tegak, “Siap,” jawab Rahmed singkat.
Menurut Pak Amran, banyak petani yang terjebak dan tidak mendapatkan pupuk. Pada tahun tersebut Hal ini diperkirakan akan berdampak pada pencapaian swasembada pangan pada tahun 2028.
“Oke, keluarkan.. Ini perintah untuk mengeluarkannya. Periksa setiap barang yang diterima Pesanan ini tidak dapat dinegosiasikan. “Aku baru saja meletakkannya,” dia menekankan berulang kali.
Ato Amran meminta kepala desa bersabar menghadapi masalah pasokan pupuk dan sering melakukan sidak.
“Saya akan meminta kepala desa untuk menyelidikinya nanti. Kepala desa sabar. Orang yang dites kemudian mendapat masalah. tidak; tidak; Hal ini tidak bisa dinegosiasikan.
Amran meminta kepala desa memberitahukan keluhan yang muncul selama ini di lapangan. Dari Solo, Sumsel, Banyuwangi, Silicap hingga Aceh.
“Kami terbuka lebar. Jadi ke depan harusnya single order. Tapi ada tujuh order.” “Kami sudah mengirimkan pupuk sejak Januari. Januari diputuskan. Sekarang bulan ke-11,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, salah satu kepala desa di wilayah Silacap mengaku belum mendapat informasi 100% mengenai tambahan kuota pupuk. Silakan cek langsung ke pengelolanya dimana masalahnya,” pinta Amran.
Hal yang sama juga dialami oleh para kepala desa di Kabupaten Purbalinga. Akibatnya, petani tidak bisa menanam jagung karena kekurangan pupuk.
Oleh karena itu, Menteri Pertanian Amran meminta Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hassan (Zulhas) mengeluarkan arahan mengenai pupuk.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel.