Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Teknologi Digital (Komdigi) akan memberikan insentif kepada pengusaha yang ingin memulai penyiaran di daerah tertinggal, perbatasan, dan terpencil (3T).
Wayan Tony Supriyanto, Direktur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (PPI), mengatakan program pemadaman analog atau ASO saat ini berjalan dengan baik.
Oleh karena itu, menurut Weyan, Komdigi akan melanjutkan program tersebut melalui program Digital Broadcasting System (DBS). DBS merupakan program untuk meningkatkan kualitas program TVRI dan standar penyiaran publik. Program tersebut bertujuan menjadikan seluruh siaran televisi di Indonesia menjadi digital pada tahun 2024.
“Comdigi akan melanjutkan digitalisasi melalui program DBS untuk meningkatkan jangkauan siaran di 139 wilayah layanan,” kata Vaillant, Rabu (6 Des 2024). dalam program tahun ini tentang digitalisasi penyiaran televisi dan radio.
Tak hanya meningkatkan jangkauan siaran di seluruh Indonesia, Komdigi juga akan memberikan kelonggaran biaya izin penyelenggaraan siaran di zona 3T kepada pelaku usaha.
Komdigi, menurut Weyan, sudah melayangkan surat kepada masyarakat jika ingin menjadi penyelenggara siaran televisi di zona 3T.
“Kami juga memberikan insentif bagi pelaku usaha yang berminat melakukan penyiaran di zona 3T,” kata Weiyan.
Diberitakan sebelumnya, siaran televisi analog di sejumlah wilayah, termasuk Jabodetabek, resmi dinonaktifkan mulai 2 November 2022 pukul 24.00 VIB. Proses yang disebut analog switch-off (ASO) ini dianggap sebagai sejarah baru pertelevisian Indonesia.
“Malam ini kita bisa memulai sesuatu yang baru dalam sejarah dan perkembangan pertelevisian nasional kita. Dengan ASO, kita akan menandai sejarah baru televisi digital di Indonesia,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny J. Plate di ASO. acara hitung mundur. Rabu (11/2/2022) dini hari.
Johnny mengatakan, proses ASO sulit dan panjang serta sangat berliku. Meski berbeda pendapat, ada pro dan kontra, namun tujuannya sama, yaitu melestarikan dan mengendalikan industri penyiaran menjadi lebih baik.
Untuk berita dan artikel lainnya, lihat Google Berita dan Saluran WA.