Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III/2024, Menko Airlangga Estimasi 5,05%

Bisnis.com, Jakarta – Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berkisar 5,05% pada kuartal III 2024. Perkiraan tersebut tak jauh berbeda dengan periode sebelumnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 besok, Selasa (5/112/024).

Proyeksinya sama dengan kemarin [pertumbuhan ekonomi triwulan II 2024 sebesar 5,05%], kata Airlanga di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Senin (4/11/2024).

Saat dikonfirmasi apakah pertumbuhan ekonomi bakal melebihi 5 persen, mantan Sekjen Partai Golkar ini mengaku belum mau membeberkan angka pastinya. Ia meminta semua pihak bersabar hingga BPS merilis angka pastinya.

Sementara itu, para ekonom memperkirakan perekonomian Indonesia akan berkontraksi sebesar 5,03% pada kuartal ketiga tahun 2024, sedikit lebih lemah dibandingkan kontraksi tahunan sebesar 5,05% pada kuartal sebelumnya. 

Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual melihat angka pertumbuhan ekonomi yang lemah sejalan dengan indeks harga konsumen (CPI) yang juga melemah pada kuartal ini. 

“Daya beli memang agak melemah mencerminkan inflasi inti yang lebih rendah selama beberapa bulan terakhir,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (4/11/2024).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi inti masing-masing sebesar 0,18% bulan ke bulan (MtM), 0,2% dan 0,16% pada kuartal ketiga atau Juli, Agustus, dan September. 

Sementara itu, inflasi umum pada periode tersebut mencatat penurunan berturut-turut sebesar 0,18% MtM, 0,03% dan 0,12%. 

David memperkirakan, meski inflasi inti rendah dan inflasi secara umum meningkat, perekonomian Indonesia bisa tumbuh lebih dari 5% tanpa stimulus hari raya keagamaan nasional (HBKN). 

Salah satunya berkat realisasi investasi yang sesuai dengan tujuan Pemerintah. Penerimaan investasi pada periode Januari hingga September 2024 mencapai Rp 1.261,43 triliun. Angka tersebut setara 76,45% dari target mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp 1.650 triliun.

“Harga barang masih stabil, ekspor juga stabil. Realisasi investasi juga sesuai perkiraan,” ujarnya. 

Dihubungi terpisah, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) Andrey Asmoro meyakini pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia kemungkinan akan meningkat pada kuartal III 2024 dan tetap stabil dengan faktor penguatan. 

Di tengah ketidakpastian global, Asmo memperkirakan PDB Indonesia akan tumbuh sebesar 5,03% secara tahunan dan 1,58% secara triwulanan atau quarterly (QtQ). Hal ini mencerminkan permintaan domestik yang stabil dan didukung oleh insentif pemerintah.

Sedangkan untuk belanja pemerintah, diperkirakan terjadi pertumbuhan yang kuat, meningkat menjadi 7,1% dari 1,4% tahun-ke-tahun pada kuartal sebelumnya. Oleh karena itu, Pemerintah mendorong belanja modal yang lebih tinggi menjelang akhir tahun.

Sementara itu, investasi atau pembentukan modal tetap bruto (GFCF) diperkirakan tumbuh sebesar 5,1% setiap tahunnya, seiring dengan meningkatnya aktivitas infrastruktur dan konstruksi dari proyek pemerintah dan investasi langsung.

“Belanja rumah tangga diperkirakan sedikit menurun menjadi 4,7% pada kuartal ketiga tahun 2024, dipengaruhi oleh pola pembelian musiman, namun tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan,” ujarnya. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *