Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah akan melemah Rp15.825 per dolar AS pada kuartal IV 2024 atau akhir tahun ini. Angka tersebut sedikit di atas rata-rata nilai tukar rupiah yang sebesar Rp 15.789 per dolar AS pada triwulan III 2024.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan nilai tukar rupiah relatif stabil di tengah gejolak global. Menurut dia, kinerja rupee relatif baik dibandingkan negara lain.
Komitmen kami adalah terus menjaga stabilitas rupiah sesuai amanat kami, kata Perry saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senaya, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2024).
Lanjutnya, BI terus melakukan intervensi pasar dan mengoptimalkan instrumen moneter agar masuknya portofolio asing bisa terus masuk ke Indonesia.
Selain itu, Perry secara khusus menyampaikan bahwa BI terus memantau perkembangan pemilu presiden Amerika Serikat (AS). Ia melanjutkan, untuk saat ini, calon presiden AS Donald Trump lebih unggul dari lawannya, Kamala Harris.
Menurutnya, hasil pemilu presiden AS akan mempengaruhi perekonomian semua negara, terutama negara berkembang seperti Indonesia.
“Kami juga melihat kemungkinan dolar menguat, suku bunga AS tetap tinggi, dan tentu saja perang dagang akan terus berlanjut,” kata Perry.
Ia menemukan setidaknya ada tiga dampak yang akan sangat penting bagi BI, yaitu dampak terhadap nilai tukar rupee, potensi aliran modal, dan semakin tidak menentunya pasar keuangan global.
“Kita harus menyikapinya dengan hati-hati,” kata Perry.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan berfluktuasi dan ditutup menguat pada level Rp15.560 – Rp15.750 pada hari ini, Rabu (6/11/2024), mengutip Bloomberg.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel