Bisnis.com, JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) akan mulai memproduksi emas batangan di smelternya di Gresik, Jawa Timur pada minggu kedua Desember 2024.
Hal itu disampaikan CEO PTFI Tony Wenas saat penandatanganan perjanjian jual beli emas antara PTFI dengan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam di Jakarta, Kamis (11/07/2024).
Tony mengatakan PTFI telah memenuhi amanah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dengan membangun fasilitas pemurnian logam mulia (PMR) di smelter Gresik. Selain itu, perusahaan juga menerapkan proses penambangan, pengolahan, dan pemurnian emas terintegrasi terbesar di dunia.
“Saya informasikan bahwa PTFI melalui IUPK dan bagian dari program hilirisasi pemerintah telah menyelesaikan peleburan dan PMR serta siap memproduksi emas batangan. Produksinya akan dimulai pada minggu kedua Desember,” kata Tony. .
Dijelaskannya, PMR PTFI merupakan salah satu produsen emas batangan murni di Indonesia, dengan kapasitas pemurnian sekitar 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun. Sementara perkiraan produksi emas hingga akhir tahun 2024 saat ini sebesar 0,5 ton, dan pada triwulan I tahun 2025 sebesar 4,75 ton.
Selain itu, Pabrik Baja Gresik juga mampu memproduksi logam golongan platina, yakni 30 kg platina dan 375 kg paladium.
“Dan PMR ini menjadi bukti bahwa kita serius dan bersama Antam kita sepakat bahwa pembahasannya tidak sulit karena kita mempunyai kepentingan dan sinergi yang sama,” tambah Tony.
Apalagi, Tony mengatakan setiap tahunnya ANTAM akan menyerap sekitar 30 ton emas batangan produksi PTFI. Bahkan, kata dia, jika ANTAM membutuhkan lebih dari jumlah tersebut, pihaknya siap menyediakannya.
Menurut Tony, kerja sama PTFI dan ANTAM semakin menegaskan niat perusahaan dalam mendukung hilirisasi untuk menambah nilai.
“Kontrak tahap ini berdurasi 5 tahun dan nilainya USD 12,5 miliar atau sekitar rupee India. 200 triliun, ini sangat menggembirakan bagi kami karena emas yang kami produksi dikonsumsi oleh Antam dan dapat memberi nilai tambah bagi industrialisasi di Indonesia,” kata Tony.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama ANTAM Nico Kanter menyampaikan kerja sama ini merupakan wujud nyata program industrialisasi dan hilirisasi berbasis sumber daya alam yang merupakan 17 program prioritas pemerintah.
Ia juga mengatakan, pembelian emas di PTFI bisa menghemat devisa negara Indonesia ratusan triliun rupee. Sebab, Antam bisa mengurangi impor logam mulia.
“Membeli dari Freeport mengurangi ketergantungan pada impor. Kita sudah tahu berapa ratus triliun devisa yang terselamatkan,” kata Nico.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel