Bisnis.com, Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag) angkat bicara terkait kontroversi aturan impor yang disebut-sebut akan memberikan tekanan pada industri TPT.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Pimpinan PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex Iwan Setiawan Lukminto mengatakan Peraturan Perdagangan tentang Kebijakan dan Peraturan Impor (Permendag) no. 0.8/2024 Menteri memberikan tekanan pada industri TPT.
Menanggapi pernyataan tersebut, Pak Budi menilai pengelola Sritex kurang memahami isi aturan yang terbit pada 17 Mei 2024 tersebut.
Mungkin saja dia tidak paham isi peraturan menteri perdagangan itu, kata Budi saat ditemui di Jakarta, Senin (11 April 2024).
Menurutnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya semaksimal mungkin untuk mendukung dan melindungi industri dalam negeri dengan menggunakan alat dan kewenangan yang dimilikinya, salah satunya Permendag No. pada tahun 2024 pada bulan Agustus
Pak Budi menyampaikan melalui Peraturan Menteri Perdagangan No. 8/2024, pemerintah membatasi impor tekstil dan produk tekstil (TPT) dengan mewajibkan importir mendapatkan izin teknis dari Kementerian Perindustrian (Kemempelin Ta).
Dengan aturan tersebut, Kementerian Perdagangan juga menetapkan bea masuk keamanan perdagangan untuk TPT sesuai dengan Harmonized System (HS) Code. “Satu meter harganya ribuan, tergantung HS-nya,” ujarnya.
Selain TPT, kata Budi, pemerintah juga mengatur kuota impor garmen jadi berdasarkan peraturan Dirjen Perdagangan Luar Negeri dan mengenakan bea masuk keamanan perdagangan terhadap garmen jadi.
Faktanya, Kementerian Perdagangan mendukung penuh langkah dan kewenangan yang kita miliki untuk melindungi industri dalam negeri, ujarnya. ,
Secara terpisah, Budi menegaskan partai tidak berniat merevisi aturan tersebut. Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan kementerian/lembaga terkait berencana mengkaji ulang Peraturan Menteri Nomor 8 Tahun 2024 dalam waktu dekat. ,
Menurut dia, kebijakan pengendalian impor sangat dinamis dan sewaktu-waktu dapat direvisi mengingat terus berkembang seiring dengan perubahan perekonomian negara.
“Saya dulu sudah sering mengatakan bahwa kebijakan impor Menteri Perdagangan bersifat dinamis dan akan terus berkembang merespons dinamika perekonomian. Kita juga tidak bisa keras kepala,” ujarnya.
Dalam peninjauan tersebut, Budi mengatakan pihaknya akan mendengarkan pandangan kementerian/lembaga lain, mengingat kebijakan Kementerian Perdagangan kerap bentrok dengan kementerian/lembaga lain.
CEO Sritex Ivan Setiawan dalam laporan bisnis Rukmint mengatakan Peraturan Menteri Perdagangan no. 9/2024 berdampak besar terhadap industri TPT. Sebab, aturan tersebut akan mengganggu operasional manufaktur industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Tanah Air sehingga berujung pada penutupan banyak pabrik tekstil.
“Tahun 2024 Menteri Perdagangan pada bulan Agustus regulasi adalah isu klasik yang sudah diketahui semua orang. “Jadi, lihatlah para pemain di industri tekstil, banyak perusahaan yang terkena dampaknya. Ini sangat penting karena dunia usaha sangat dirugikan. gangguan besar dan ada pula yang tutup,” kata Ivan di kantor Kementerian Perindustrian, Senin (28 Oktober 2024). ). ,
Terkait usulan perubahan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024, Ivan mengatakan partai akan menyerahkan seluruh kebijakan industri kepada pemerintah. Meski begitu, dia berharap pemerintah bisa memutuskan aturan yang terbaik.
“Kita itu bawahan Kemenperin, jadi menurut saya yang akan memutuskan apa yang berguna untuk itu adalah menteri (perindustrian). Tentu saja regulasi sangat penting saat ini, di mana geopolitik tidak sehat. atau,” jelasnya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwan Kartasasmita (Mempelin) sebelumnya kembali mengusulkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) no. Revisi 2024 pada bulan Agustus Penurunan Indeks Manajer Pembelian Manufaktur Nasional (PMI) belakangan ini diyakini disebabkan oleh pelonggaran peraturan pada banyak produk. ,
Dia menegaskan, Kemenperin tidak menentang impor. Namun, impor bahan mentah dan barang setengah jadi dijamin dapat difasilitasi untuk memenuhi kebutuhan produksi. ,
“Upayanya adalah dengan memampukan masyarakat dari jauh untuk masuk ke dalam rantai pasok agar bisa memproduksi bahan mentah, memperoleh produk setengah jadi, dan memproduksinya di industri lokal sehingga tidak bergantung pada pengadaan dan impor kebutuhan dunia dari Indonesia,” ujarnya. dikatakan. ,
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel