Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan Presiden Prabowo Subianto akan melanjutkan pembangunan mega proyek Ibu Kota Negara Kepulauan (IKN).

AHY juga menyampaikan, IKN termasuk 1 dari 3 pembangunan infrastruktur yang diprioritaskan untuk diselesaikan.

“Sesuai instruksi Presiden, beberapa proyek infrastruktur utama yang sedang kita bangun dan ini juga akan terus berlanjut, yang pertama adalah IKN”, ia menyoroti Kongres Nasional Koordinasi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Otonom Tahun 2024 yang antara lain baru-baru ini dibawa olehnya. disiarkan langsung dari YouTube terima kasih kepada Kementerian Dalam Negeri, pada Kamis (7/11/2024).

Di saat yang sama, AHY membenarkan Presiden Prabowo ingin mempercepat penyelesaian pembangunan IKN. 

Salah satu yang akan dipercepat adalah penyelesaian ekosistem pemerintahan dengan menyediakan kapasitas dan infrastruktur yang dapat mendukung kegiatan pemerintahan mulai dari eksekutif, yudikatif, hingga legislatif.

“Tentunya Ketua IKN, apalagi sebagai pusat pemerintahan ingin melanjutkan. Maka kita masukkan dalam penyelenggaraan sumber daya dan infrastruktur eksekutif, yudikatif, dan legislatif,” tutupnya.

Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Kepulauan (OIKN) Basuki Hadimuljono mengatakan hal serupa, mengaku mendapat amanah dari Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pembangunan IKN.

“Iya, Pak Presiden minta 3-4 tahun selesai. Saya kira ketika Pak Presiden menyapa saya, beliau bilang, ‘Iya, saya bilang, bawa saja ke masa panen.'” kata Basuki di kawasan kepresidenan, Batavia, pada Minggu (12/10/2019). Selasa (11/5/2024).

Sementara di penghujung tahun 2024, serangan terhadap otoritas IKN memasuki babak baru, hingga mencapai Rp 100 triliun. Berdasarkan target tersebut, Basuki menyebut kinerja investasi IKN mencapai Rp 58 triliun pada pertengahan Oktober 2024.

Basuki juga mengatakan, percepatan pembangunan IKN sebaiknya dilakukan mengingat ekosistem Kawasan Taman Pusat (KIPP) yang sudah dibebaskan hanya diperlukan untuk membangun kapasitas yudikatif dan legislatif.

“Oleh karena itu, yudikatif, eksekutif, dan legislatif harus siap dengan perumahan yang lebih banyak, jadi 2028. Intinya, kalau saya punya program dan anggaran saat itu, saya akan lakukan. Anda sudah tahu gaya pekerjaan saya, bukan? dia menekankan

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *