Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi digital Asia Tenggara diperkirakan akan tumbuh perlahan pada tahun 2024. Perkiraan baru ini muncul bahkan ketika raksasa teknologi global menggelontorkan investasi miliaran dolar untuk menarik pembeli di pasar berpenduduk 650 juta orang ini.
Penelitian baru dari Google, Temasek Holdings Pte dan Bain & Co. mengungkapkan bahwa belanja online pada tahun 2024 di Asia Tenggara akan tumbuh 15% menjadi $263 miliar. Angka pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang mencapai 17%. Perkiraan pertumbuhan tersebut merupakan yang terendah sejak 2017.
Sektor ekonomi digital di Asia Tenggara juga mencatat rekor volume investasi swasta terendah setelah mengalami pertumbuhan signifikan selama pandemi Covid-19.