Kata Axa Mandiri Soal Prospek Unit Linked Sampai Akhir Tahun

Bisnis.com, JAKARTA- Prospek produk asuransi link investasi (PAYDI) atau segmen linked PT Axa Mandiri Financial Services (Axa Mandiri) hingga akhir tahun 2024 masih tertahan.

Direktur Axa Mandiri Rudi Nugraha mengatakan, situasi terkini menunjukkan pasar modal masih bergejolak. Jadi dalam hal ini banyak pelanggan yang memilih menunggu.

“Kalau ekspektasi saya kebanyakan relatif flat. Investasi ini terkait harga komoditas, harga obligasi ya. Sementara masyarakat masih menunggu dalam status quo. Menurut saya, masih kurang lebih. Pria yang sama seperti Joshua baru-baru ini (5/10) meluncurkan produk asuransi kaya masa depan Mandiri di Jakarta. 

Hasilnya, Rudy menemukan konsumen lebih menyukai produk tertentu, seperti produk donasi atau produk dwiguna. Oleh karena itu, Axa Mandiri meluncurkan produk dwiguna pada tahun ini seperti Mandiri Secure Critical Care Insurance dan Mandiri Future Sejatera Insurance. 

“Orang-orang pasti menyukai hal-hal tertentu, mereka membayar biaya yang bervariasi, mereka mendapatkan keuntungan yang bervariasi. Tidak peduli indeks harga saham apa yang mereka inginkan. ‘Nah, itulah yang diinginkan sebagian besar pelanggan saat ini.’ 

Premi terkait unit diketahui menurun dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), premi unit link turun Rp6,75 triliun atau kontraksi 15,36 persen dibandingkan September 2024. Namun rata-rata pada tahun ini, premi unit link mulai menunjukkan kenaikan sebesar 2% setiap bulannya. 

Namun, OJK mencermati tren peningkatan premi bulanan unit link pada tahun ini. Rata-rata, premi unit link akan meningkat sebesar 2% per bulan hingga tahun 2024. Analis memperkirakan pertumbuhan akan berlanjut hingga akhir tahun.

Lini bisnis asuransi jiwa endowment dan/atau gabungan menyumbang pendapatan premi terbesar pada September 2024, kata regulator seraya menambahkan kontributor terbesar di asuransi jiwa berubah setelah disesuaikan dengan segmen linked. Pendapatan premi Rp41,66 triliun atau 72% dari total premi. Pendapatan premi unit afiliasi diikuti Rp37,21 triliun atau 27,43% dari total premi.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *