Live: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Senin 28 Oktober 2024

Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah dibuka melemah pada Rp15.711 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Senin (28/10/2024). 

Rupiah dibuka menguat 0,42% atau 65 poin ke Rp 15.711 per dolar AS, berdasarkan data Bloomberg. Sementara itu, indeks dolar terlihat menguat 0,23% ke 104,365.

Sejumlah mata uang regional Asia lainnya bergerak berbeda terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0,96%, dolar Singapura melemah 0,24%, dan baht Thailand melemah 0,37%.

Kemudian yuan Tiongkok melemah 0,16%, peso Filipina melemah 0,08%, rupee India melemah 0,01%, ringgit Malaysia melemah 0,43%, dolar Taiwan melemah 0,02%, dan dolar Hong Kong melemah 0,02%. 0,02%. Sedangkan Korea gainer menguat 0,28%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan pada perdagangan Senin (28/10) nilai tukar rupiah akan berfluktuasi, namun menguat pada kisaran Rp 15.600-Rp.

Ia menjelaskan, pada perdagangan Jumat (25/10) rupiah ditutup menguat 61,5 poin sebelum melemah 65 poin ke Rp15.645,5 dari penutupan sebelumnya di Rp15.584 per dolar AS.

Ibrahim mengatakan stabilitas sistem keuangan Indonesia pada triwulan III 2024 akan tetap terjaga seiring dengan dinamika geopolitik global dan arah pelonggaran kebijakan moneter. 

Menurut dia, hal tersebut seiring dengan meredanya tekanan di pasar keuangan global menyusul pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan beberapa negara besar, Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Meski demikian, perekonomian Indonesia masih sehat. 

Sementara itu, perekonomian dalam negeri diperkirakan tumbuh di atas 5% pada triwulan III 2024. Ia menjelaskan, hal tersebut berlanjut dengan kinerja positif pada triwulan II 2024, dimana promosi konsumsi dan investasi keluarga cukup positif.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tetap terjaga, terutama bagi masyarakat kelas menengah atas. Sementara itu, faktor permintaan agregat yang kedua yaitu investasi semakin tumbuh seiring dengan percepatan penyelesaian program atau proyek strategis nasional (NSP), termasuk Ibu Kota Negara (NIC) nusantara.

Maka inflasi akan tetap rendah dan bertahan di kisaran 2,5+1%. Inflasi indeks harga konsumen atau CPI tercatat rendah di seluruh komponen, yaitu sebesar 1,84% year-on-year (tahunan) pada September 2024. 

Ibrahim menjelaskan, nilai tukar rupiah juga menunjukkan penguatan yang didukung oleh stabilitas kebijakan moneter Bank Indonesia, bauran kebijakan moneter, dan pengembalian modal ke dalam negeri. 

Sementara itu, dia mengatakan kinerja APBN akan dipertahankan hingga akhir Agustus. Defisit terkendali meskipun pendapatan pemerintah menyusut sebesar 2,5% setiap tahunnya, sementara belanja pemerintah meningkat sebesar 15,3%. 

Sementara itu, hingga akhir Agustus 2024, kondisi kesehatan fiskal tetap terjaga dengan baik yang tercermin dari surplus neraca primer sebesar Rp161,8 triliun dan defisit sebesar Rp153,7 triliun atau 0,68% terhadap PDB. 

Sementara itu, di bidang global, Ibrahim mengatakan para pedagang sedang menunggu tanggapan Israel terhadap serangan rudal Iran pada tanggal 1 Oktober, yang dapat mencakup serangan terhadap infrastruktur minyak Teheran dan mengganggu pasokan, meskipun laporan mengatakan Israel akan menyerang sasaran militer Iran, bukan sasaran nuklir atau minyak. 

Para pejabat AS dan Israel akan melanjutkan perundingan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza dalam beberapa hari mendatang. Upaya sebelumnya untuk mencapai kesepakatan telah gagal.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *