BISNIS, JAKARTA — Pemerintah berencana membangun sejumlah infrastruktur sebagai respons terhadap bencana tsunami yang sering terjadi di Pantai Utara Jawa (Pantura), termasuk pesisir Jakarta. Upaya menyelamatkan Jakarta dari ancaman tenggelam dilakukan melalui pembangunan infrastruktur berupa tembok laut besar-besaran dan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan pembangunan sejumlah tanggul pantai proyek NCICD, salah satunya NCICD Kalibaru setinggi 4,8 m, namun infrastruktur tersebut diperkirakan tidak akan bertahan lama. Kondisi ini juga mendukung perlunya pembangunan pemecah gelombang secara besar-besaran. Berita ini merupakan satu dari lima artikel yang masuk dalam lima besar berita Bisnisindonesia.id pada Rabu (11 Mei 2024). Simak ulasan singkatnya di bawah ini:

Mengingat mendesaknya perencanaan pembangunan tanggul laut di pantai utara Jawa. Perubahan ketinggian permukaan tanah memperburuk potensi terjadinya banjir rob. Penurunan tanah di wilayah pesisir Jakarta tercatat mencapai 1 meter per dekade. Kondisi ini akan mengancam kehidupan hampir 20.000 kepala rumah tangga (KK). Peraturan baru juga akan dikeluarkan untuk mengatur penggunaan air tanah oleh warga Jakarta untuk mengekang laju penurunan tanah.

Sambil menunggu peraturan baru disusun, pemerintah berencana mempercepat pembangunan infrastruktur air, termasuk pengadaan sistem penyediaan air minum (SPAM). Dinas Pekerjaan Umum diminta segera menyiapkan infrastruktur pendukung penyaluran air permukaan yang disuplai dari Jatiluhur ke Bendungan Karian.

Apa lagi yang dilakukan untuk mengakomodasi rencana pembangunan pemecah gelombang besar? Berita terkait dapat dilihat di Bisnisindonesia.id.

Reorganisasi Direksi Pertamina dan Holding Migas Energi Baru. Bermulanya sistem pemerintahan baru juga berdampak pada pengisian jabatan direktur dan anggota pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perubahan struktur kepemimpinan juga berdampak pada PT Pertamina (Persero).  

Simon Aloysius, nahkoda baru Pertamina menggantikan Nicke Widyawati, diharapkan mampu melakukan terobosan di lingkungan BUMN migas. Apalagi, pekerjaan rumah Pertamina cukup luas, termasuk ketahanan dan kemandirian energi nasional. Dengan banyaknya wajah-wajah baru yang bergabung dalam jajaran dewan dan komite, apa saja tantangan yang dihadapi Pertamina? Simak berita selengkapnya di Bisnisindonesia.id.

Kebijakan tarif Donald Trump mengancam akan menjadi bom waktu Pertarungan Gedung Putih antara Donald Trump dan Kamala Harris akan menentukan arah perekonomian global seiring dengan kebijakan terkait tarif yang akan mengguncang dunia usaha. 

Terlebih lagi, Donald Trump menggunakan tarif sebagai senjata untuk memenangkan pemilihan presiden tahun ini. Trump mengancam pesaingnya dengan tarif tinggi, seperti yang dia lakukan terhadap Tiongkok. Tarif ini berlaku untuk hampir seluruh impor AS yang bernilai lebih dari $3 triliun. Perang tarif merupakan cara moderat untuk menarik investor sehingga perusahaan manufaktur dapat kembali ke negara asalnya dan menaikkan tarif impor di negara pesaing. 

Partai Republik berpendapat bahwa tarif minimal 10 hingga 20 persen harus dikenakan pada semua produk impor dan tarif harus ditingkatkan hingga lebih dari 60 persen pada impor Tiongkok. Kebijakan Trump seperti apa yang akan berdampak signifikan terhadap lingkungan ekonomi global? Berita selengkapnya dapat dilihat di Bisnisindonesia.id.

Bank-bank skala menengah mencatatkan laba yang kuat sepanjang kuartal ketiga tahun 2024. Sejumlah bank menengah membukukan laba yang kuat dalam sembilan bulan pertama tahun 2024, dengan beberapa di antaranya membukukan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar dua digit, mencapai 33,33%. 

Berdasarkan kinerja keuangan beberapa bank menengah yang dihimpun Bisnis, Senin (11 April 2024), PT Bank Syariah Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih tertinggi. (BRIS) bernilai Rp 5,1 triliun. Berikutnya adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) sebesar Rp 4,98 triliun. Berikutnya adalah PT Bank OCBC Indonesia Tbk. (OCBC) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,8 triliun pada periode yang sama. 

Artikel selengkapnya mengenai kinerja bank menengah hingga triwulan III 2024 dapat dibaca di Bisnisindonesia.id.

Peer-to-Peer Lending Kontras antara aliran dana bank dan individu pada fintech lending Peer-to-peer (P2P) lending Pinjaman yang baik atau berkualitas di industri teknologi keuangan menunjukkan tren yang berbeda antara bank dan peminjam individu. Sementara dana perbankan terus meningkat, dana pribadi semakin berkurang. 

Berdasarkan data Kantor Jasa Keuangan (OJK), outstanding pinjaman fintech P2P atau personal loan berjumlah Rp72,03 triliun, meningkat 35,08% secara year-on-year (YoY). Sedangkan Rp58,7 triliun berasal dari dalam negeri yang didominasi perbankan sebesar Rp40,54 triliun. 

Pinjaman perbankan juga menunjukkan pertumbuhan melebihi tren, melonjak 61% dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, platform pinjaman pribadi yang mengandalkan peran pemberi pinjaman pribadi tidak menunjukkan perubahan signifikan, mengalami penyesuaian sebesar 7,64% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dari segi nilai, volume pinjaman yang disalurkan dari pemberi dana swasta berkisar antara Rp4,4 triliun hingga Rp6,21 triliun, namun akan mencapai Rp5,24 triliun pada akhir Agustus 2024. 

Apa pandangan para pakar dan orang dalam industri mengenai kondisi industri fintech pinjaman P2P saat ini? Berita selengkapnya dapat dilihat di Bisnisindonesia.id.

 

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *