Bisnis.com, Mangupura – Kemenangan Donald Trump pada Pilpres 2024 berpeluang menaikkan tarif impor produk China. 

Alvin Tai, analis komoditas lunak global di Bloomberg Intelligence, mengatakan kenaikan tarif impor terutama terjadi pada impor minyak jelantah (UCO), atau minyak jelantah, termasuk minyak jelantah dari China. 

“Namun, menurut saya tarif [impor] akan terus berlanjut. Kali ini mungkin akan naik,” kata Alvin pada Konferensi Indonesia Palm Oil Price Outlook 2024 dan 2025 (IPOC 2024), Kamis (11 Juli 2024) ekspres.

Meski begitu, jelas Alvin, kebijakan yang akan diterapkan Donald Trump sulit diprediksi. Namun menurutnya Trump cukup berani untuk melakukan hal-hal yang ditargetkan.

Dia juga mengatakan bahwa secara keseluruhan, sulit untuk menentukan apa yang akan terjadi dengan adanya perubahan signifikan dalam lingkungan peraturan selama empat tahun ke depan. 

“Jadi menurut saya [menaikkan tarif impor] adalah area kerentanan yang bisa berdampak pada area penting ini,” tutupnya. 

Di sisi lain, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai kemenangan Donald Trump akan berdampak positif terhadap kinerja ekspor minyak sawit mentah (CPO) Indonesia. 

Selain itu, Joko Supriyono, anggota dewan penasihat Gabungan Pedagang Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), mengatakan Indonesia bisa mendapatkan keuntungan dari kebijakan apa pun. 

Salah satunya terkait banyaknya UCO yang diimpor Amerika Serikat dari Tiongkok. Namun, dengan terpilihnya Trump, tarif impor UCO tahun ini mungkin akan dinaikkan dari semula sebesar 15,5%. 

“Ekspor Tiongkok ke Amerika sangat besar. Jadi kalau ini menjadi isu, maka ini harus menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengekspor UCO ke Amerika,” ujarnya.

Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan optimisme tersebut berasal dari kebijakan Trump yang menghentikan perang di Timur Tengah, yang menjadi salah satu penyebab tren penurunan ekspor dalam beberapa tahun terakhir. 

“Kalau dilihat secara global, dampak perbaikan terhadap perekonomian berbagai negara sangat besar. Ini akan berdampak pada ekspor kita. Ekspor kita pada tahun ini mengalami penurunan. Salah satu dampaknya, selain itu, adanya kompetisi dari negara-negara lain. minyak nabati lainnya,” kata Eddie.

Eddy menjelaskan, tidak hanya ekspor minyak sawit mentah ke Amerika Serikat yang akan meningkat, ekspor ke negara lain juga akan meningkat seiring dengan pulihnya kondisi geopolitik global yang akan mempengaruhi kondisi perekonomian dunia. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *