By admin 
Bisnis.com, Jakarta – Perusahaan Umum (Perum) Bulog mengusulkan bantuan pangan dan stabilisasi harga beras dan penyediaan pangan (SPHP) untuk menjaga stabilitas harga beras di tingkat masyarakat pada Januari – Februari 2025.
Usulan tersebut disampaikan Parambalog kepada Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), kata Direktur Utama Parambalog Vahiyo Supriono.
“Januari-Februari kita usulkan melalui Pak Menteri Pangan agar ada keseimbangan untuk menjaga inflasi kita,” kata Waheo Selasa (5/11/2024) di sela-sela sidang Komite IV DPR RI di parlemen.
Parambalog saat ini sedang menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2025, dengan asumsi penyaluran bantuan pangan sebanyak 220.000 ton per bulan dan SPHP beras 150.000 ton per bulan akan cair pada Januari-Februari 2024. Sebaiknya Badan tersebut (BAPNAS) telah menyediakan anggaran untuk kedua program tersebut.
“Mengapa ini terjadi? “Pertaruhan yang sangat tinggi akan memuat minat terhadap Parambalog,” ujarnya.
Sedangkan hingga 1 November 2024, Perum Bulog telah menyalurkan bantuan pangan berupa beras dengan sasaran 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Sekadar informasi, bantuan gizi beras merupakan program pemerintah berupa penyaluran beras dari cadangan beras pemerintah yang dikelola oleh Parambalog.
Untuk tahap pertama, Parambalog telah menyalurkan sebanyak 659.352 ton atau 99,88% dari target penyaluran sebesar 660.122 ton. Penerimaan penyaluran beras tahap kedua mencapai 653.613 ton atau 99,1% dari target sebesar 660.122 ton.
Kemudian, untuk penyaluran tahap ketiga, Parambalog baru menyalurkan 66,77% dari target sebanyak 653.613 ton. Pendistribusian tahap ketiga ini akan berlangsung pada Agustus, Oktober, dan Desember 2024.
Sedangkan penerimaan penyaluran beras SPHP untuk operasi pasar mencapai 1,23 juta ton atau 81,07 persen dari target 1,51 juta ton. Waheo mengatakan penyaluran SPHP tertinggi terjadi pada Februari 2024 dan mengalami penurunan pada Maret 2024 seiring dengan turunnya harga beras di pasar rakyat.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA