Bisnis.com, JAKARTA – PT Freeport Indonesia (PTFI) resmi menandatangani perjanjian jual beli emas dengan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, Kamis (7/11/2024).
Ditandatangani hari ini di Jakarta, Aantam akan mengekstraksi 30 ton emas per tahun dari smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur. Akuisisi ini diyakini bisa menggairahkan aliran industri emas.
Menurut Tony Venas, Presiden PTFI, kerjasama ini semakin menegaskan keinginan perusahaan untuk meningkatkan aliran guna meningkatkan nilai tambah.
“Kontrak tahap ini berdurasi 5 tahun dan bernilai 12,5 miliar dollar AS atau sekitar 200 triliun, dan ini sangat menggembirakan bagi kami karena emas yang kami hasilkan digunakan oleh Antam dan dapat memberikan nilai tambah bagi industrialisasi di Indonesia.” – katanya.
Ia menjelaskan, PTFI memenuhi amanah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dengan membangun Pabrik Pengolahan Logam Mulia (PMR) di Smelter Gresik. PTFI juga mengoperasikan operasi penambangan, pemrosesan, dan pengolahan emas terintegrasi terbesar di dunia.
Sedangkan PMR PTFI merupakan salah satu perusahaan pemurnian emas murni di Indonesia yang mampu mengolah 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun. Selain itu, smelter tersebut juga dapat memproduksi logam golongan platina, yakni 30 kg platina dan 375 kg paladium.
“Dan PMR ini menjadi bukti keseriusan kami untuk melakukan hal tersebut, dan tidak sulit bagi kami untuk berdiskusi dengan Antam karena memiliki kepentingan dan sinergi yang sama,” tambah Tony.
Produksi emas perdana dari PTFI PMR dijadwalkan pada minggu kedua Desember 2024. Sementara perkiraan produksi emas akhir tahun 2024 saat ini sebesar 0,5 ton, dan pada triwulan I 2025 sebesar 4,75 ton.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA