Bisnis.com, BANDUNG – PT Gio Dipa Energy (GDE) menyatakan program pengembangan energi hijau melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) juga berkontribusi terhadap pendapatan negara.
Direktur Pengembangan dan Eksplorasi Komersial PT Jio Deepa Energy (GDE) Ilan Kardani mengatakan, sejak 2014, Jio Deepa telah mencatatkan laba rata-rata sebesar Rp 200 miliar setiap tahunnya.
“Sebagai gambaran, tahun ini kita investasi ke negara sekitar Rp200 miliar. Fluktuatif, tapi kurang lebih karena besaran kegiatan produksi setiap tahunnya naik-turun. Investasi tahun ini sekitar Rp200 miliar. Pemerintah,” kata Aileen. pada jumpa pers di Soreng, Kabupaten Bandung, Jumat (8/11/2024).
Ilan menambahkan, pihaknya melakukan investasi ke kas daerah melalui Pendapatan Primer Daerah (PAD). Ia mengatakan, pendapatan daerah energi panas bumi dari Geo Dipa di Kabupaten Bandung sekitar Rp 2 miliar.
Ia mengatakan, PLTP yang dioperasikan Jio Deepa Energy juga akan memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat. Dia mencontohkan, PLTP di Patuha, Kabupaten Bandung, menawarkan peluang kerja, pelatihan, peluang usaha, dan beasiswa.
Multiplier effect kehadiran PLTP Jio Deepa Energy juga besar di Patuha dan Dieng, ujarnya. Dia mengatakan, 20% masyarakat di sekitar dua kawasan PLTP tersebut dipekerjakan oleh Jio Deepa Energy.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (KMENQ) Ronald Silaban mengatakan, PT GDE telah menyumbangkan dividen kepada pemerintah selama beberapa tahun terakhir.
Rio menyebut PT GDE merupakan ‘bayi’ Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Ia mengatakan, GDE diadopsi Kementerian Keuangan ketika terjadi konflik.
Ia mengatakan, komitmen pemerintah terhadap transisi energi bersifat mutlak. Oleh karena itu, pemerintah memberikan bantuan kepada PT GDE berupa penyertaan modal masyarakat (PMN) dan bantuan lainnya.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pemerintah terakhir kali memberikan dana kepada PT GDE sebesar Rp607 miliar pada tahun 2015 dan Rp700 miliar pada tahun 2020 dalam bentuk PMN.
“Kami memperkirakan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia akan semakin berkembang. Meski tarif listrik yang dijual GDE bisa dibilang konsesi, namun perseroan tetap mampu menghasilkan listrik dengan harga yang efisien,” kata Ronald.
Sebagai informasi, PT Jio Dipa Energy merupakan Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan yang bertugas mendukung program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik dari energi panas bumi.
Pada tahun 2023, Jio Deepa melaporkan perolehan pembangkitan sebesar 825 GWh yang menyumbang pendapatan perseroan sebesar Rp 1,049 miliar dan laba bersih sebesar Rp 219 miliar.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel