Bisnis.com, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Presiden Prabowo Subianto menghentikan impor produk Israel sekaligus mengimbau masyarakat terus melanjutkan gerakan boikot produk yang terkait dengan negara Zionis.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ikhwanul Muhammad Cholil Nafis mengatakan penghentian tersebut harus dilakukan sepenuhnya untuk membebaskan bangsa Palestina dari cengkraman kolonialisme Zionis Israel.
Pemerintahan baru harus berhenti mengimpor produk Israel agar Indonesia tidak tanggung-tanggung dalam mendukung kemerdekaan Palestina, kata Cholil, seperti dikutip Antara, Jumat (11/8/2024).
Cholil juga meminta seluruh lapisan masyarakat untuk terus memboikot segala bentuk produk yang berhubungan dengan Israel dengan harapan Israel berhenti melakukan pelecehan terhadap rakyat Palestina.
“Dampak boikot terhadap produk dalam negeri Israel sudah mulai terasa, gerakan ini harus terus dilakukan hingga Israel benar-benar berhenti melakukan genosida terhadap warga Palestina,” ujarnya.
Konsistensi masifnya dukungan pemerintah Indonesia terhadap Palestina selama ini terlihat dari komunitas muslim Indonesia yang bersatu sejak akhir tahun 2023 dalam melakukan gerakan boikot terhadap produk-produk yang terkait dengan negara Zionis Israel.
Ia mengatakan, bukti nyata kekuatan boikot tersebut adalah menurunnya kinerja perusahaan-perusahaan yang teridentifikasi mendukung Zionis Israel yang mengalami kerugian cukup besar.
Perusahaan seperti Unilever, McDonald’s, Starbucks, dan Danone terkena boikot konsumen di Indonesia yang mengikis keuntungan mereka.
Merek lokal Teh Botol Sosro milik Rekso Group – gurita bisnis pemilik McDonald’s di Indonesia – juga terkena dampak anjloknya penjualan akibat boikot tersebut, apalagi saat Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023 disahkan. dikeluarkan melarang produk Israel.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel