Prospek Saham Bank Digital ARTO, BBHI Cs di Tengah Dinamika Kinerja Cuan

Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa bank digital seperti PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) mencatatkan hasil yang menguntungkan di berbagai arah. Di sisi lain, perilaku harga saham berbagai bank digital terus menurun pada tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan, ARTO mencatatkan laba bersih sebesar Rp 85,84 miliar pada kuartal III/2024, meningkat 70,67% year on year (yoy/yoy).

Namun bank digital milik konglomerat Chairul Tanjung BBHI ini mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 10,69% year-on-year menjadi Rp 302,59 miliar pada kuartal III/2024.

Bank digital lainnya, PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 33,88 miliar pada kuartal III/2024, meningkat 130,92% year on year.

Faktanya, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) atau BNC berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,06 miliar pada kuartal III/2024, membalikkan kerugian sebesar Rp566,06 miliar pada kuartal III/2023.

PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) yang terus merugi, mencatatkan penurunan kerugian. Hingga triwulan III 2024, rugi bersih BANK sebesar Rp79 miliar dibandingkan Rp145,73 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) mencatatkan penurunan laba sebesar 6,11% year on year menjadi Rp 152,26 miliar pada kuartal III/2024.

Di tengah dinamika perolehan laba, kinerja saham-saham perbankan digital terus mengalami penurunan sepanjang tahun berjalan 2024. Harga saham ARTO misalnya, masih anjlok 10,34% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) hingga listing. akhir pekan ini, Jumat (8/11/2024).

Harga saham BBHI kemudian turun 25,19% year to date. Kemudian, harga saham BBYB turun 43,58% YoY, AGRO turun 21,29% YoY, BANK turun 30,24% YoY, dan AMAR turun 34,38% YoY.

Analis Buana Capital James Stanley Widjaja mengatakan, khusus kinerja keuangan ARTO, perolehan laba bersih tersebut didorong oleh akselerasi pertumbuhan kredit dan pendapatan lainnya. Sementara itu, pertumbuhan biaya operasional dan biaya kredit dapat dikelola dengan baik.

Meski harga sahamnya terus menurun, ARTO dinilai memiliki prospek positif. “Menurut kami, dengan kinerja keuangan ARTO, kami menaikkan rekomendasi beli dengan target harga Rp 3.100,” tulis James dalam risetnya, Kamis (7/11/2024).

Associate Director Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan saham bank digital berpeluang terkena dampak sentimen penurunan suku bunga Federal Reserve. Baru-baru ini, Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, antara 4,5% dan 4,75%.

“Dengan penurunan suku bunga diharapkan penyaluran kredit juga meningkat,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Nico mengatakan sejauh ini prospek bank digital masih sangat bagus. Namun perlu diperhatikan sejauh mana bank digital telah mengembangkan ekosistemnya. Investor harus mewaspadai apakah ekosistem bisnis bank digital berkembang atau tidak. 

“Jika ekosistem bisnisnya tidak tumbuh, berarti valuasinya tidak banyak berubah. Oleh karena itu, harus memperhatikan bank yang memiliki ekosistem bisnis yang baik dan terus berkembang,” jelasnya. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *