Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan Ibu Kota Negara Indonesia (IKN) merupakan salah satu peninggalan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang kerap disinggung dalam kampanye pasangan calon Prabowo Subianto. .

Kelanjutan megaproyek pemindahan ibu kota negara tampaknya akan berada di pundak Prabowo-Gibran jika mereka memenangkan Pilpres 2024, sementara kampanye Prabowo-Gibran juga berjanji akan terus berlanjut.

Janji serupa ditegaskan Prabowo di Istana Garuda, IKN Nusantara, Kalimantan Timur, yang saat itu Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih kembali menegaskan komitmennya untuk melanjutkan dan menyelesaikan pembangunan IKN Nusantara.

Ditegaskannya, proyek IKN sangat penting untuk pemerataan pembangunan dan mengurangi beban Pulau Jawa yang merupakan pusat aktivitas penduduk dan perekonomian.

IKN Nusantara / Proyek Pengembangan Usaha 

“Saya kira harusnya sudah jelas, dan saya sudah tegaskan berkali-kali bahwa IKN ini akan kita selesaikan, kita selesaikan dengan baik. Karena itu memang perlu, tadi sudah disampaikan Presiden [Jokowi] tentang kesetaraan dan keinginan kita, yang juga mengurangi kesenjangan. daya dukung. Pulau Jawa untuk konsentrasi penduduk dan konsentrasi aktivitas,” kata Prabowo.

Bahkan, Prabowo menjanjikan anggaran besar untuk mega proyek pada 2025, dengan total anggaran diperkirakan mencapai Rp466 triliun.

“Dan oleh karena itu saya ingin meyakinkan Badan Otorita bahwa ruang anggaran yang kita siapkan cukup besar, dan saya kira ada beberapa hal penting yang bisa kita selesaikan dalam IKN ini,” imbuhnya. Swasembada pangan 

Sayangnya, persoalan proyek IKN Nusantara sama sekali tidak dibahas dalam pidato pertama Prabowo sebagai Presiden RI. Kemandirian pangan dan energi menjadi permasalahan yang banyak ditekankan oleh Prabowo.

Presiden ke-8 RI berjanji akan segera mewujudkan swasembada pangan di Tanah Air, mengingat ancaman krisis global saat ini.

“Saudara-saudaraku, saya nyatakan Indonesia harus segera swasembada pangan secepatnya, kita tidak boleh bergantung pada sumber pangan dari luar, tidak ada yang mengizinkan kita membeli barang dalam situasi krisis. Karena bukan berarti “Ada cara lain yang perlu kita lakukan untuk mencapai ketahanan pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya,” kata Prabowo dalam pidatonya.

Hal serupa rupanya kembali ditegaskan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dodi Hanggodo beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, Presiden Prabowo akan lebih fokus dalam mencapai swasembada pangan untuk mengantisipasi proses ketidakpastian global akibat perang geopolitik di beberapa negara di Timur Tengah yang kini terus memanas.

Dody Hanggodo / Bisnis

“Dari hasil diskusi dengan Presiden beberapa kali, IKN akan kita lanjutkan, tapi mungkin kecepatannya tidak akan sama seperti sebelumnya. “Karena presiden khawatir perang benar-benar terjadi dalam skala besar, maka kemampuan kita. Swasembada pangan belum terjadi,” jelasnya di hadapan panitia RDP dan V DPR RI, Rabu (30/10/2024).

Dodi menambahkan, jika persoalan swasembada pangan tidak menjadi perhatian pemerintah, ia khawatir akan menimbulkan masalah ketahanan pangan nasional dalam skala yang lebih besar.

Namun kekhawatiran terhadap melambatnya pembangunan IKN tampaknya bisa diredakan setelah mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) era Presiden Joko Widodo ditunjuk oleh Prabowo, yaitu Basuki Hadimuljono.

Usai pelantikan, Basuki mengungkapkan dirinya mendapat amanah dari Prabowo untuk menyusun rencana segera atau master plan rencana pembangunan prioritas IKN tahun 2025.

“Iya, baru bulan November, Desember. Kita mau buat rencana untuk tahun 2025. Jadi ke depan saya akan lebih sering ke sana,” pungkas Basuki

Di akhir masa jabatannya sebagai Menteri PUPR, Basuki mengatakan kementeriannya mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp9,11 miliar untuk melanjutkan pengembangan IKN Nusantara.

Dijelaskannya, alokasi anggaran pembangunan IKN akan disalurkan pada 3 arah umum (DG).

“Pembangunan IKN yang sedang berjalan sebesar Rp9,11 miliar akan digunakan untuk Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Jenderal Cipta Karya, dan Direktorat Jenderal Perumahan,” kata Basuki dalam rapat kerja dengan (raker) Komisi V DPR RI. , Rabu (18/9/2024).

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Thomas Givandono mengatakan pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp15 triliun untuk IKN 2025. Di antaranya Rp9,11 triliun di Kementerian PUPR dan sisanya Rp5,89 triliun di Badan Otorita IKN (OIKN). 

Berdasarkan catatan Bisnis, nilai tersebut belum termasuk pagu awal IKN baik Kementerian PUPR maupun OIKN yang masing-masing sebesar Rp4,13 miliar dan Rp500 miliar.

Sedangkan proyek IKN Nusantara diperkirakan membutuhkan total anggaran sebesar Rp466 triliun dan ditargetkan selesai pada peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia, yakni pada tahun 2045. 20% dari total anggaran diambil dari BUMN/investasi swasta di BUMD.

Ilustrasi Padi / Bisnis

Sedangkan anggaran pemerintahan Prabowo yang disiapkan melalui Kementerian Koordinator Pangan pada tahun 2025 untuk mencapai swasembada pangan mencapai Rp139,4 triliun.

“Kita harus memantapkan langkah dan membentuk tim kerja sama yang kuat untuk mencapai tujuan swasembada pangan. Anggaran ketahanan pangan pada tahun 2025 cukup besar yaitu sekitar Rp139,4 triliun, kata Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hassan, dikutip dari laman kementerian, PANRB, Kamis (31/10/2024).

Namun, lanjut Zulkifli, anggaran tersebut akan disalurkan ke beberapa kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), serta dana pupuk yang dikelola. oleh BUMN. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *