Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Saham Gabungan (IHSG) menghadapi penurunan kinerja pada pekan perdagangan terakhir akibat kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS. Salah satu saham yang berada di lingkungan pelemahan IHSG adalah PT Fortune Mate Indonesia Tbk. Saham milik Tyandra Mindarta Gozali (FMII) menguat 139,04% dalam sepekan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat 0,6% pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (8/11/2024), ditutup pada 7.287,19 poin. Namun pada pekan perdagangan atau 4 November 2024 hingga 8 November 2024, IHSG melemah 2,91%.

IHSG mencatatkan perdagangan terendah 7.243,86 dan tertinggi 7.529,7 pada pekan ini.

Seiring dengan penurunan IHSG, kapitalisasi pasar saham Indonesia juga turun 2,86 persen selama sepekan menjadi Rp 12,241 triliun.

Nilai transaksi pekan lalu mencapai Rp 58,42 triliun, volume transaksi 107,68 miliar lembar saham, dan frekuensi transaksi 6,52 juta transaksi.

Di tengah buruknya kinerja IHSG dalam sepekan perdagangan terakhir, masih ada sejumlah saham yang berkinerja baik dan menjadi peraih keuntungan terbesar. Salah satu saham misalnya FMII yang terbang 139,04% dalam sepekan.

Harga saham FMII pun naik 25% menjadi Rp 545 per saham pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (8/11/2024). Emiten real estate ini juga mengalami kenaikan harga saham sebesar 119,76% dalam satu bulan perdagangan dan naik 70,31% year-to-date (ytd/td).

Selain FMII, lini saham terlaris lainnya adalah PT Perdana Bangun Pusaka Tbk. (CONI) sebesar 56,72%. Harga saham PT Golden Flower Tbk. (POLU) juga meningkat 46,19%, PT Dwi Guna Laksana Tbk. (DWGL) naik 34,78% dan PT Jakarta International Hotels & Develop Tbk. (JIHD) meningkat sebesar 24,74%.

Laman senior market Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, lemahnya pergerakan IHSG pekan lalu dipengaruhi oleh sentimen kemenangan Trump pada pemilu presiden AS.

Sementara itu, penguatan IHSG akhir pekan ini disebabkan oleh pengumuman The Fed yang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dari 4,5% menjadi 4,75%. Pidato Gubernur Federal Reserve Bank Jerome Powell juga mengurangi aktivitas perdagangan akhir pekan ini.

Masih ada harapan untuk pasar saham Indonesia yang lebih kuat di masa depan. “Kebijakan pelonggaran moneter The Fed cukup menggembirakan, setidaknya hingga pelantikan Trump pada Januari 2025.” Jadi masih ada harapan sampai akhir tahun. Bagus untuk mendongkrak arus,” kata Nafan kepada Bisnis, Jumat (8/11/2024).

Selain itu, perkiraan window dressing pada akhir tahun ini memberikan sentimen positif di luar kebijakan pelonggaran The Fed.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *