Bisnis.com, Jakarta – CNGR Indonesia mengungkap dua fasilitas katoda nikel Indonesia yang terdaftar di bursa komoditas logam dunia, London Metal Exchange (LME).
Direktur PR CNGR Indonesia Magdalena Veronica mengatakan, katoda nikel hasil olahan perseroan di Morowali, Sulawesi Tengah, akan berada di LME mulai 23 Mei 2024.
Sedangkan keunggulan pertama adalah memberikan jaminan kualitas nikel Indonesia. Veronica menegaskan, mendaftar di LME membutuhkan proses yang panjang.
Salah satunya, nikel harus memenuhi sertifikasi lingkungan hidup dan hal-hal lain yang disyaratkan LME.
“Seluruh operasi produksi kami lakukan selama 3 bulan berturut-turut dan harus memenuhi seluruh persyaratan dari LME,” kata Veronica dari Ditjen Minerba ESDM, Jakarta, Rabu (30/10/2024))
Selain itu, hingga saat ini nikel Indonesia digugat oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) karena dianggap menerapkan perdagangan tidak adil sejak pemerintah Indonesia melarang ekspor bijih nikel.
Veronica mengatakan, manfaat kedua nikel RI yang terdaftar di LME adalah akan menghasilkan harga yang lebih kompetitif dan mampu bersaing secara global.
Tak heran, kesuksesan nikel Indonesia pun menuai keberatan dari negara pesaing. Veronica mengatakan, setelah mendaftar di LME, Indonesia kembali mendapat keluhan dari Australia.
Negara yang merupakan salah satu produsen utama nikel itu keberatan karena harga nikel yang rendah.
“Harga kami sangat kompetitif karena kualitasnya sangat murni, kualitas bagus tapi harganya bagus dibandingkan harga di Australia US$20.000, mau tidak mau tidak ada yang akan membeli [nikel Australia],” kata Veronica.
Pada tanggal 23 Mei 2024, LME menyetujui pendaftaran merek nikel olahan pertama asal Indonesia dengan kode ‘DX-zwdx’. Merk ‘DX-zwdx’ merupakan nikel asal Morowali, Sulawesi Tengah dengan kemurnian minimal 99,8% nikel yang diproduksi oleh PT CNGR Ding Xing New Energy.
Masuknya produk nikel ke LME ini menarik perhatian mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat rapat kerja Badan Anggaran DPR RI pada Juni 2024.
Dalam kesempatan itu, Luhut merasa bangga karena nikel Indonesia mampu bersaing dengan produk dunia setelah sekian lama terabaikan. Ia berharap keberhasilan ini membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi price maker atau penentu harga nikel dunia.
“Saya ingin laporkan untuk pertama kalinya Indonesia masuk LME di London, yang selama ini kita abaikan. Kalau kita masuk, sekarang Indonesia impian saya akan mematok harga nikel di dunia.” kenapa Australia Mereka marah karena mengira Indonesia akan melakukan itu,” kata Luhut dalam rapat kerja dengan Bangar DPR, Selasa (11/6/2024).
Luhut juga mengatakan masuknya nikel di LME membuktikan Indonesia adalah negara besar dan tidak bisa ditipu.
“Negara ini besar, apa yang kita lakukan di toko betapa gilanya kita. Tapi hari ini kita buktikan,” ujarnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel