Ekspor China Tumbuh 12,7% di Tengah Potensi Perang Tarif dengan Uni Eropa dan AS

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekspor Tiongkok meningkat pada Oktober 2024 menjadi laju tercepat dalam dua tahun lebih.

Komentar tersebut memperpanjang ketahanan selama berbulan-bulan yang telah membantu menjaga perekonomian menjelang serangkaian langkah stimulus yang bertujuan untuk meningkatkan permintaan domestik.

Data Bea dan Cukai Tiongkok yang dikutip Bloomberg, Kamis (7/11/2024) menunjukkan ekspor Negeri Panda naik 12,7% dalam dolar year-on-year, sedangkan impor turun 2,3%. Perkiraan rata-rata para ekonom yang disurvei Bloomberg adalah bahwa ekspor akan meningkat sebesar 5% dan impor akan turun sebesar 2%. 

Surplus perdagangan pada bulan Oktober mencapai $95,7 miliar, bulan tertinggi ketiga dalam sejarah.

Aliran ekspor membantu mengimbangi lemahnya permintaan domestik, namun menimbulkan respons yang tajam dari AS. Amerika, Amerika Selatan dan Eropa terhadap masuknya barang-barang murah. 

Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih akan semakin memperumit perkiraan tersebut. Mantan presiden AS tersebut mengancam akan mengenakan tarif hingga 60% pada barang-barang Tiongkok, tingkat yang diprediksi oleh Bloomberg Economics akan menghancurkan perdagangan antara negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Setiap rintangan baru berarti Tiongkok harus menemukan pasar baru untuk produk yang saat ini dijualnya ke AS.

Dalam enam minggu terakhir, Beijing secara bertahap meluncurkan langkah-langkah untuk mendukung perekonomian, dimulai dengan dukungan langsung untuk pasar saham dan perumahan dan kemungkinan akan berlanjut dengan dukungan keuangan untuk pemerintah daerah yang terlilit utang yang diperkirakan akan tersedia dalam beberapa hari.

Namun, sampai permintaan dalam negeri membaik, perusahaan-perusahaan Tiongkok di banyak industri mengalami kelebihan kapasitas sehingga memaksa mereka menurunkan harga. Harga ekspor telah turun selama lebih dari setahun, mencerminkan penurunan biaya bagi produsen lokal yang mengurangi keuntungan industri.

Oktober secara historis merupakan bulan yang lemah bagi ekspor sebelum terjadi lonjakan baru-baru ini dalam dua bulan terakhir tahun ini. Peningkatan ini terjadi setelah periode yang sama tahun lalu, ketika pengiriman ke luar negeri turun hampir 7%.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *