Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir memerintahkan delapan perusahaan pelat merah mensukseskan program pangan gratis bergizi yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
Kedelapan BUMN tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT PLN (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), ID Research dan Pupuk Indonesia.
Erick memastikan 8 BUMN tersebut siap mendukung visi Presiden Prabowo untuk menciptakan generasi tua yang sehat dan berdaya saing melalui penerapan program Makan Gratis Bergizi (MBG).
Pada saat yang sama, program MBG juga mendorong pembentukan Unit Pelayanan Gizi (SP Giz) yang memberikan pangan bergizi gratis kepada masyarakat Indonesia di berbagai daerah.
Pertama, BRI, BNI, dan Bank Mandiri harus membentuk program pinjaman bagi pemasok unit jasa pangan untuk menjamin pasokan bahan baku pangan bergizi, ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip, Minggu (10/11/2024).
Erick juga mengatakan Telkom perlu menyiapkan ekosistem digital untuk layanan nutrisi seperti Peduli Lindungi di masa pandemi Covid-19. Tujuannya adalah untuk meningkatkan aksesibilitas, efisiensi dan transparansi.
Selain itu, Bos PSSI meminta PLN menyiapkan infrastruktur ketenagalistrikan sebagai sumber energi layanan gizi desa.
Keempat, PGN menyiapkan infrastruktur jaringan gas di perkotaan sebagai sumber energi unit pelayanan pangan untuk memperlancar proses penyiapan makanan bergizi, tutupnya.
Pada SK kelima, Erick meminta BUMN jasa survei ID Survey untuk mendukung sertifikasi halal dan standar masakan SP Giz, serta Pupuk Indonesia bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional di ekosistem Makmur, khususnya dengan pemasok, untuk memperluas. pencapaiannya. dan efektivitas program.
“Aset BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia dapat menjadi mitra strategis dalam membangun unit pelayanan gizi. “Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan generasi yang memiliki kreativitas dan kemampuan inovatif yang tinggi menuju Indonesia Emas 2024,” ujarnya.
________________
Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham apa pun. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan WA Channel