Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) bersuara untuk keringanan utang bagi usaha kecil dan menengah (UMKM), petani, dan nelayan yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, aksi pencucian uang yang dilakukan Prabowo merupakan bukti rasa belas kasihannya terhadap bangsa Indonesia.

“Kemarin utang nelayan dan petani yang stagnan 10 tahun dihapuskan oleh Presiden [Prabowo Subianto], kalau tidak salah, tapi sayang sekali bagi para petani, usaha kecil menengah dan masyarakat kecil. , itulah perintah Presiden Amran untuk mandiri. Hal itu disampaikan pada acara Gerakan Nasional Pangan Merah Putih untuk pangan berkelanjutan di Jakarta, Rabu (11 Juni 2024).

Presiden Prabowo Subianto menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Kredit Macet bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor pertanian, peternakan, peternakan, perikanan, dan kelautan. . Seperti UMKM lainnya.

Presiden Prabowo mengatakan peraturan yang ditandatangani pada Selasa (11 Mei 2024) itu ditandatangani setelah mendengar saran dan aspirasi banyak pihak, khususnya kelompok petani dan nelayan di seluruh Indonesia.

“Melalui hal ini, pemerintah berharap dapat membantu para produsen yang bergerak di sektor UMKM pertanian dan nelayan yang merupakan produsen pangan yang sangat penting untuk dapat melanjutkan usahanya dan bekerja lebih efisien untuk negara dan negara,” kata Prabowo. Di forum itu.

Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan Kementerian Pendidikan dan instansi terkait akan menindaklanjuti persyaratan keterampilan yang dipenuhi. Salah satunya adalah Kementerian Pertanian (Kementan).

Prabowo juga berharap dapat memberikan angin segar yang dapat meningkatkan kinerja petani, nelayan, dan usaha kecil menengah dengan menghilangkan kredit macet. “Saya berdoa agar seluruh UMKM nelayan-petani di seluruh Indonesia dapat bekerja dengan penuh semangat dan tenang dengan keyakinan bahwa masyarakat Indonesia menghormati dan menghargai para produsen pangan yang begitu penting bagi negara dan kehidupannya,” ujarnya.

Pidato pembukaan keringanan utang bagi petani dan nelayan pertama kali disampaikan oleh adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Jojo Hadikusmo. Ia mengatakan, masih ada jutaan petani dan nelayan yang menanggung utang lama akibat krisis devisa tahun 1998.

Meski bukunya dibatalkan, hak menagih bank tidak hilang. Akibatnya, Badan Pengawas Keuangan (OJK) menolak Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), sehingga 6 juta petani dan nelayan tidak bisa mengajukan pinjaman ke bank.

“Terungkap bahwa semua utang ini sudah lama dihapuskan dan digantikan oleh asuransi bank, namun hak tagih bank belum hilang, sehingga 5 hingga 6 juta [petani dan nelayan] dijadwalkan menerima pinjaman karena kekurangan kredit.” Hiu dan Pinjaman [Pinjaman Online],” kata Hashim di Menara Kadin Indonesia, Rabu (23 Oktober 2024).

Hal inilah yang melatarbelakangi rencana Prabowo membuat aturan untuk menyembunyikan utang bank enam juta petani dan nelayan. Hashim kemudian mengatakan, melalui kebijakan ini, nelayan dan petani berhak mengajukan pinjaman ke bank. “SLIK tidak akan ditutup di OJK,” imbuhnya.

Ia berharap kebijakan tersebut akan memberikan dampak positif tidak hanya pada enam juta peminjam namun juga pada keluarga mereka. “Dengan cara ini, 6 juta peminjam akan memiliki istri, anak, dan keluarga, dan 30 hingga 40 juta orang akan terkena dampak positifnya,” jelasnya.

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *