Bisnis.com, Jakarta – Dana asing Rp 4,5 triliun keluar dari pasar saham Indonesia pada pekan perdagangan terakhir akibat kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar saham Indonesia mencatatkan jual bersih asing sebesar Rp 4,5 triliun pada pekan perdagangan 4 November 2024 hingga 8 November 2024.
Penjualan bersih asing pada minggu ini sebesar 2,64 triliun dibandingkan minggu sebelumnya atau periode 28 Oktober 2024 hingga 1 November 2024.
Ada pula net sell senilai Rp3,62 triliun di luar negeri pada 21 Oktober 2024 hingga 25 Oktober 2024, dua pekan sebelum atau satu pekan setelah pemerintahan baru Prabowo Subianto. Akibatnya, aksi jual asing di pasar saham Indonesia terus berlanjut dalam tiga minggu sejak pemerintahan baru Prabowo Subianto berkuasa.
Namun pasar saham Indonesia mencatatkan nilai beli bersih asing sebesar Rp 35,97 triliun (year-to-date) pada tahun ini.
Indeks Harga Saham Minggu Saat Ini (IHSG) melemah 2,91 persen menjadi 7.287,19 pada pekan perdagangan hari ini, Jumat (11/8/2024), sejalan dengan rekor jual bersih asing.
Sementara itu, beberapa saham bank jumbo mencatatkan penjualan asing yang besar pada pekan perdagangan ini. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), misalnya, mencatatkan penjualan bersih asing sebesar Rp 1,25 triliun dalam sepekan.
Selain itu, PT Bank Mandiri Tbk pun dijual ke luar negeri. (BMRI) mencapai Rp 722,61 miliar dalam sepekan. Kemudian, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melaporkan penjualan bersih asing sebesar Rp 670,21 miliar pada pekan lalu.
Nafan Aji Gusta, senior market chartist Mire Asset Securitas, mengatakan arus keluar pasar saham Indonesia dalam sepekan terakhir mempengaruhi sentimen seputar kemenangan Trump dalam pemilu presiden AS. Namun, ada harapan dana asing akan kembali masuk ke pasar saham Indonesia di masa depan.
“Kebijakan pelonggaran moneter The Fed cukup menggembirakan setidaknya sampai pelantikan Trump pada Januari 2025. Jadi masih ada harapan sampai akhir tahun. Bagus sekali untuk memperkuat arus,” kata Nafan, Jumat (8/8). 11/2024).
Selain itu, perkiraan window dressing pada akhir tahun ini memberikan sentimen positif di luar kebijakan pelonggaran The Fed.
Lisa Camelia Suryanata, Kepala Riset NH Korindo Securitas Indonesia, mengatakan kemenangan Trump berdampak pada aliran dana asing dari emerging market. Trump akan memprioritaskan investasi dan pembangunan di negaranya, ujarnya, Rabu (6/11/2024).
Oleh karena itu, Indonesia perlu menjadi lebih kompetitif agar tetap menarik, ujarnya. “Pada masa Trump pertama, investasi asing langsung di Indonesia juga tidak meningkat secara signifikan dibandingkan era Biden,” kata Lisa.
Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel