Bisnis.com, JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto mulai menata kabinetnya dan mulai menelpon nomor-nomor rumah Anda sejak awal pekan ini, Senin (15/10/2024). Para pakar pasar menilai pembentukan kabinet ini bisa menjadi angin positif bagi pasar modal Indonesia.
Ekonom NH Korindo Sekuritas Ezaridho Ibnu Utama menjelaskan, ada rumor yang menyebutkan perpecahan hubungan antara Prabowo dan Presiden Jokowi. Para analis pasar kini melihat manuver Prabowo yang mempertahankan para menteri pada posisi-posisi penting di masa-masa awal pemerintahannya sebagai langkah untuk memuluskan transisi.
Ezaridho mengatakan, Selasa (15/10/2024), “spekulan pasar melihat Prabowo sebagai presiden terpilih berusaha dekat dengan Presiden Jokowi,” kata Ezaridho, Selasa (15/10/2024).
Namun pasca pelantikan Prabowo, menurut Ezaridho, pasar harus memantau lebih jauh manuver-manuver yang dilakukan Prabowo terhadap menteri-menteri Kabinet Jokowi seperti Sri Mulyani, Bahlil Lahadalia, Raja Juli Antony, dan lainnya.
Pak Ezaridho melanjutkan, jika pengaruh Jokowi terhadap birokrasi dan institusi pemerintah masih kuat enam bulan setelah menjabat, besar kemungkinan Prabowo akan melakukan penyesuaian struktur internal pemerintahannya.
Ia mencatat, ketidakpastian dan kekacauan pada masa restrukturisasi menjadi poin terbesar investor mancanegara mulai masuk ke Indonesia. Dia mengatakan, jika restrukturisasi terjadi pada awal masa jabatan Pak Prabowo dan kebijakan ekonomi Prabowo adalah mendorong operasional bisnis dengan pajak rendah dan penurunan, maka perkiraan pasar akan lebih baik.
Namun jika masa restrukturisasi ini sulit, prospek pasar akan sangat optimis. Pasalnya, lanjut Ezaridho, kebijakan ekonomi yang dilakukan Jokowi saat ini menjadi penyebab situasi Indonesia terjerumus ke dalam jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) tanpa adanya pertumbuhan khusus dan utang negara yang meroket terus menerus tanpa adanya harapan perubahan.
Sementara itu, Analis Riset Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis Setyo Wibowo mengatakan, para pemasar melihat prospek positif terhadap penunjukan kabinet oleh Prabowo Subianto. Sebab, IHSG sedang mengambil langkah positif.
Tapi para pemasar masih menunggu kebijakan apa yang akan dikeluarkan kabinet baru dan menunggu nama pastinya di kabinet baru, kata Azis.
Pada saat yang sama, Pak Azis menyampaikan: bahwa tren pasar saham masih mempengaruhi perasaan seluruh dunia yang terus memperhatikan panasnya perang di Timur Tengah dan stimulus dari Tiongkok.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel