Indonesia Peroleh Dana Pandemi Rp385 Miliar di Putaran Kedua Penyaluran Hibah

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Dunia setuju memberikan pendanaan baru senilai 547 juta dolar AS untuk memperkuat pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap epidemi di 40 negara di Indonesia serta menerima pendanaan dalam dua putaran penyaluran dana dukungan penyakit.

Pendanaan putaran kedua disetujui pada Kamis (17/10/2024) dan diumumkan keesokan harinya oleh Dewan Bisnis Dunia.

Pada putaran kedua, Forum Ekonomi Dunia menyetujui hibah baru sebesar 418 dolar AS, yang akan memberikan investasi yang diperlukan untuk memperkuat pengawasan penyakit dan sistem peringatan dini, meningkatkan kapasitas rumah sakit, dan melatih petugas kesehatan.

Hibah baru tersebut merupakan tambahan dari US$128,89 juta yang telah disetujui pada 19 September 2024 untuk lima proyek darurat guna mendukung 10 negara yang terkena dampak epidemi mpox, sehingga total pendanaan putaran kedua menjadi US$547 juta.

Jika kita memperhitungkan nilai tukar JISDOR yang diambil pada Jumat (18/10/2024) yaitu Rp 15.466 per dolar AS, maka total kontribusi bantuan epidemi putaran kedua adalah sebesar Rp 8,46 triliun.

Pendanaan putaran kedua akan memobilisasi tambahan empat miliar dolar AS untuk diinvestasikan dalam memperkuat pencegahan, kesiapsiagaan dan respons (PPR) di negara-negara penerima manfaat.

Ketua Dana Moneter Internasional Chatib Basri dan Menteri Kesehatan Rwanda Sabin Nsanzimana menyatakan komite penasehat teknis dan komite pengelola memastikan proses pemilu berlangsung adil dan transparan. Selain itu, proyek-proyek yang dipilih memiliki parameter investasi yang baik, yang memenuhi kebutuhan penting negara.

“Dengan putaran investasi baru ini, Pandemic Fund sekali lagi menunjukkan peran pentingnya dalam memobilisasi lebih banyak dana dan mendorong kerja sama internasional untuk melindungi dunia dari epidemi,” kata Chatib dan Sabin dalam keterangan resmi, Sabtu (19/10). /2010). 2024).

Mereka semua juga meminta para pemimpin dunia untuk segera mereformasi dana untuk memerangi penyakit ini, sehingga dapat terus mendukung banyak negara dan menutup kesenjangan yang ada dalam menghadapi ancaman konflik di masa depan. Indonesia mendapat Dukungan Dana Internasional sebesar Rp 385,1 miliar

Indonesia menjadi salah satu negara yang mendapat dukungan pada alokasi Dana Dunia putaran kedua.

Hibah ini diperoleh melalui proposal proyek bertajuk Cooperation for Disease Control and Preparedness in Indonesia (CARE-I) atau rencana kolaboratif surveilans dan kesiapsiagaan penyakit di Indonesia.

Indonesia sebagai tuan rumah juga akan bekerja sama dengan lembaga yang melaksanakannya, yaitu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), dan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO). .

Chatib Basri yang juga menjabat Menteri Keuangan periode 2013-2014 membenarkan Indonesia menerima dana sebesar 24,9 juta dolar AS. Mengingat harga JISDOR saat ini, dana tersebut setara Rp 385,1 miliar.

Faktanya [Indonesia menerima dana bencana sebesar 24,9 juta dolar AS], kata Chatib kepada Bisnis, Sabtu (19/10/2024).

Epidemic Fund diluncurkan pada November 2022 dengan dukungan G20. Saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah atau ketua G20 yang digelar di Pulau Dewata Bali.

Sejak didirikan, total dana Epidemic Fund telah mencapai USD 885 juta atau sekitar Rp 13,6 triliun.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *