Bisnis.com, JAKARTA – Berawal dari Sukabumi, Cocowow kini sukses mengarungi pusat kota dengan kelapa campur.
Cocowow merupakan UMKM produk kelapa yang didirikan oleh Anggriansyah, pemuda asal Sukabumi. Bisnis Cocowow ia ciptakan untuk mendukung program pemberdayaan Sekolah Islam Al Muhtadin.
Pondok Pesantren Al Muhtadin mengembangkan keterampilan lulusan sekolah dengan memanfaatkan potensi daerahnya, salah satunya budidaya kelapa.
Awalnya, Anggriansyah tidak mengendalikan langsung penjualan kelapa. Kelapa tersebut dikirim ke pedagang lain hanya untuk dijual.
Namun penjualan dengan cara ini kurang menguntungkan. Anggriansyah dan tim mengalami banyak kerugian karena banyak penjual yang terlambat membayar. Kelapa yang dijual tidak banyak, hanya antara 100 hingga 200 buah per minggu. Dengan merebaknya wabah ini, penjualan Cocowow akhirnya terhenti untuk sementara waktu.
1 tahun yang lalu, Anggriansyah mencoba melanjutkan usaha kelapa Cocowow. Kali ini Anggrisyah dan tim mengurusnya dari hulu hingga hilir hingga konsumen.
Dadan, rekan bisnis Anggriansyah, memaparkan ide pengelolaan seluruh penjualan dari hulu hingga hilir berdasarkan modal dan biaya operasional dari pesantren. Faktanya, keberuntungan tidak akan kemana-mana. Saat ini Cocowow sudah semakin berkembang dan berhasil merambah wilayah Jabodetabek.
Dahulu penjualan tidak pernah mencapai target, namun kini sapi tersebut berhasil menjual sekitar 2.000 hingga 3.000 butir kelapa per bulan dengan harga 15.000 kg per unit.
Cocowow biasanya dipesan pada acara-acara khusus yang diselenggarakan oleh organisasi dan perusahaan. Sistem pemasangannya juga dilakukan langsung melalui nomor telepon atau Instagram (@cocowow_id).
Pilihannya jatuh pada kelapa campur karena rasanya yang manis. Walaupun ukurannya kecil, kelapa campurnya kental dan halus.
Pak Dadan juga menyampaikan bahwa dirinya puas bisa mengantarkan kelapa langsung ke konsumen karena bisa menerima feedback langsung dari konsumen.
Kalau sekarang tahu, pasti ada kepuasan tersendiri. Dulu kelapa sering disimpan di toko, tapi kita tidak tahu kegunaannya. Sekarang, ambil, kupas, tutup rapat, buka. , pelanggan meminumnya dan pelanggan bilang enak dan manis kalau pulang, bukan sekedar dapat uang, tapi senang,” Dawan, Senin (14/10/2024). ) (Jesslyn Samantha Rumiris Lumbantobing)
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel