Bisnis.com, Jakarta – PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta para pemegang saham menyetujui rencana spin-off anak perusahaannya PT Adaro Andalan Indonesia (AAI).
Presiden dan CEO Garibaldi Tohir mengatakan grup bermaksud untuk terus melakukan ekspansi strategis dan diversifikasi di sektor pertambangan non-batubara untuk menciptakan portofolio bisnis yang lebih seimbang dan mencapai tujuan sekitar 50% pendapatan pertambangan non-batubara menghasilkan arang. Pada tahun 2030 batubara menjadi panas…
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham atas partisipasi dan dukungannya dalam rapat RUPSLB ini sehingga kami dapat mencapai tujuan dan melaksanakan rencana bisnis utama kami,” kata Boy Thohir dalam siaran pers, Jumat (18 Oktober 2024).
Lanjutnya, ADRO yakin langkah ini akan meningkatkan efisiensi PT Adaro Andalan Indonesia dan pilar bisnis batubara non-termalnya. Pasalnya, hal ini memungkinkan setiap perusahaan untuk fokus mengembangkan kompetensi intinya dan terus memanfaatkan sumber daya dan kapabilitasnya.
RUPSLB telah menyetujui rencana rapat untuk menjual sebanyak-banyaknya seluruh saham PT Adaro Andalan Indonesia milik perseroan.
ADRO berkomitmen untuk mendukung penuh komitmen pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk melalui berbagai langkah untuk mencapai emisi net zero pada tahun 2060 atau lebih awal.
ADRO bertujuan untuk menghasilkan sekitar 50% total pendapatan dari kegiatan non-termal pada tahun 2030, yang akan dicapai dengan meningkatkan kegiatan di kawasan yang mendukung ekosistem hijau Indonesia.
Untuk memenuhi komitmen ini, ADRO memutuskan untuk memisahkan operasi di bawah segmen Pertambangan dan beberapa bisnis pendukung di bawah PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) dari pilar Adaro Minerals dan Adaro Green untuk mengkonsolidasikan kinerja AAI dan segmen non-pertambangan.
Transaksi ini diharapkan dapat mendukung peningkatan fokus pada pertumbuhan dan kinerja seluruh AAI dan unit bisnis batubara non-termalnya.
Pemisahan ini juga akan memberi bisnis ramah lingkungan ADRO akses yang lebih besar terhadap peluang pembiayaan, biaya pembiayaan yang lebih kompetitif, dan akses yang lebih luas terhadap mitra bisnis potensial untuk proyek-proyek ramah lingkungan, selain menawarkan lebih banyak peluang kepada semua investor yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan perspektif mereka. pada pilihan investasi.
Transaksi ini dilakukan melalui penawaran umum saham AAI sesuai dengan ketentuan pasar modal yang berlaku, termasuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.76/POJK.04/2017.
ADRO akan memberikan kesempatan kepada pemegang sahamnya untuk ikut serta sebagai pembeli dalam usaha tersebut ketika mereka menerima informasi yang diperlukan dari OJK mengenai informasi pendaftaran ADRO sehubungan dengan penawaran umum kepada pemegang saham sesuai POJK 76/2017.
_____
DISCLAIMER: Postingan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel