Kekayaan Jensen Huang Naik Rp62 Triliun Usai Saham Nvidia Melonjak 4%

Bisnis.com, JAKARTA – Kekayaan bersih Jensen Huang meningkat lebih dari USD 4 miliar atau sekitar Rp 62 triliun setelah saham Nvidia ditutup di zona hijau pada Selasa malam.

Kekayaannya kian meroket setelah saham perusahaannya menguat selama beberapa hari yang juga belakangan menjadikannya perusahaan terbesar kedua di dunia.

Saham Nvidia ditutup pada $132,89 setelah naik lebih dari 4%, penutupan tertinggi perusahaan sejak ditutup pada $134,91 pada 9 Juli.

Menurut Forbes, Huang adalah pemegang saham terbesar Nvidia dengan 75,4 juta saham dan 786 juta saham lainnya dimiliki melalui berbagai perwalian dan kemitraan, katanya dalam pengajuan peraturan bulan lalu, meningkatkan nilai kepemilikannya menjadi $114,4 miliar dari 109,9 miliar USD. miliar pada hari Selasa.

Saham Nvidia naik hampir 12% pada bulan Oktober, dan kenaikan tersebut menambah kekayaan Huang sekitar $12,1 miliar.

Huang sebelumnya menjual saham Nvidia senilai $713 juta antara 14 Juni dan 12 September, menurut pengajuan terbaru ke Komisi Sekuritas dan Bursa. 

Perusahaan juga sebelumnya mengatakan Huang berencana menjual hingga 6 juta saham pada 31 Maret 2025, ambang batas yang dicapai hampir enam bulan sebelumnya.

Menurut daftar Forbes, Huang (61) adalah orang terkaya ke-11 di dunia dengan perkiraan kekayaan bersih US$116,2 miliar. Kekayaan Huang meningkat sekitar US$102 miliar sejak 2019, ketika ia menduduki peringkat ke-546 orang terkaya.

Nvidia, dengan nilai pasar $3,2 triliun, adalah perusahaan terbesar kedua di dunia setelah Apple dengan valuasi $3,4 triliun. 

Huang, yang menjabat sebagai direktur eksekutif dan CEO Nvidia sejak perusahaan tersebut didirikan pada tahun 1993, baru-baru ini mengatakan bahwa permintaan terhadap produk kecerdasan buatan perusahaan tersebut “sangat besar” dan “gila”. 

Nvidia, sebuah perusahaan yang mengembangkan teknologi kecerdasan buatan khusus untuk aplikasi berkinerja tinggi, sempat menjadi perusahaan terbesar di dunia pada bulan Juni ketika sahamnya mencapai puncaknya pada $140,76 sebelum jatuh ke sekitar $102 pada bulan September.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *