Bisnis.com, Jakarta – Sepak bola merupakan olahraga paling populer di dunia dan hampir semua generasi pasti mengenal salah satu klub sepak bola raksasa tersebut.
Hingga Sabtu (10/12/2024), olahraga sepak bola memiliki 4 miliar penggemar di seluruh dunia, seperti dikutip World Atlas. Oleh karena itu, pengaturan pertandingan tentu akan menarik perhatian dunia internasional.
Dalam beberapa kasus, skandal ini telah merenggut nyawa pemain dan penggemar. Banyak skandal dalam sepak bola, dari wasit yang korup. keresahan penonton, Pelanggaran Hukum Transaksi Pemain; Termasuk rasisme. Berikut 5 skandal sepak bola paling memalukan di dunia: 1. Semifinal UCL 2009 antara Barcelona dan Chelsea
Langkah awal persaingan dua raksasa Eropa 14 tahun lalu telah tercapai. Pada laga tersebut, wasit Tom Henning Ovrebo banyak mengambil keputusan yang menguntungkan Barcelona. Setelah itu menarik perhatian para penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Banyak yang menyoroti bagaimana wasit Ovrebo menghentikan sejumlah pelanggaran yang dilakukan pemain Barcelona. Bek Barcelona Samuel Eto’o mencatatkan clean sheet terlama. Seperti dikutip Planet Football, masih banyak fans setia London Blues yang masih membenci wasit Ovrebo.
Hingga saat ini, Barcelona berada dalam bayang-bayang likuidasi klub tersebut setelah Jose Maria Enriquez, wakil presiden komite wasit periode 2001-2018, dinyatakan bersalah memberikan suap sebesar 7,5 juta euro. . 2. Kalsiopoli
Urutan kedua diraih pada tahun 2006 dari skandal Liga Italia (Serie A). Itu adalah Juventus, AC Milan Fiorentina Dengan melibatkan raksasa Italia seperti Lazio dan Regina, ini menjadi salah satu skandal kompetisi terbesar.
Skandal itu muncul melalui catatan telepon tim yang menghubungi wasit untuk memenangkan pertandingan mereka. Hukuman ini berlaku bagi pemilik klub; Wasit dan pejabat senior klub dilarang berpartisipasi dalam pertandingan sepak bola.
Pemilik Juventus dan Fiorentina telah dijatuhi hukuman penjara.
Peringkat ketiga karena rasisme yang sebagian besar menyasar pemain berkulit hitam dan berpenampilan Asia. Ini adalah masalah besar yang tidak bisa diselesaikan FIFA. Yang paling umum adalah bahasa Inggris, Insiden rasisme di Liga Spanyol dan Italia.
Pemain terkenal yang terkena dampak rasisme ini adalah Marcus Rashford; Son Heung Min Bakayoko Saka, Vinicius Junior dan Jadon Sancho. Meski begitu, penyelenggara acara seperti FIFA dan Federasi Sepak Bola Myanmar mengecam keras penangkapan pelaku rasis yang dilarang menonton pertandingan sepak bola. 4. Skandal suporter sepak bola AC Milan dan Inter Milan
Skandal terbaru ini disebabkan oleh suporter ultras AC Milan yang dituduh melakukan kejahatan. Operasi tersebut diduga dipimpin oleh Luca Luci, pemimpin Curava Sud, yang memukuli manajer bar di Stadion San Siro untuk mendapatkan harga sebotol bir.
Luca kemudian bergabung dengan massa untuk menjual lebih banyak bir dengan harga lebih tinggi. Bukan hanya itu, tapi Investigasi lebih lanjut mengungkap aktivitas penjualan tiket ilegal Luca. Terbaru, pimpinan AC Milan dan Inter Milan ditangkap pada akhir September lalu karena dicurigai memiliki kaitan dengan organisasi kriminal Italia. 5. FBI vs FIFA
Pada tahun 2015, FIFA dituding melakukan korupsi besar-besaran dalam keputusan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.
Kasus ini dilaporkan ke pemerintah AS melalui FBI dan penyelidikan pun dilakukan. Saya menduga korupsi ini akan menjadi komitmen menyeluruh negara-negara ini.
Setelah mengeluarkan surat perintah investigasi, polisi Swiss, FIFA, Pejabat senior dari COCACAF dan CONMEBOL ditangkap. FIFA merupakan konfederasi yang tidak bertanggung jawab kepada siapa pun sehingga prosesnya diduga tidak transparan. Insiden tersebut menarik perhatian seluruh dunia dengan banyak kritik terhadap FIFA.
Berikut 5 skandal terbesar di dunia sepakbola. Indonesia sendiri sudah banyak mengalami kejadian serupa di kompetisi domestik. Nyatanya, Dalam beberapa waktu terakhir, Indonesia sepertinya masih banyak melakukan kecurangan di banyak pertandingan timnas hingga saat ini. (Memperkaya Samuel)
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan The Watch Channel.